Undfriended Dark Web: Gambaran sisi gelap internet
Penuh dengan rekaman layar komputer di sepanjang filmnya, Unfriended: Dark Web mampu membawa penonton untuk mendapatkan sensasi dengan layar komputernya sendiri.
Unfriended: Dark Web adalah sequel lepas dari film Unfriended tahun 2014. Film yang tayang di bioskop pada 2018 ini kembali populer setelah masuk jadi populer search di Netflix Indonesia. Film tersebut sudah mendapatkan 96% match. Dengan kata lain, banyak yang yang menyukai film tersebut.
Film yang disutradarai oleh Stephen Susco ini bisa dibilang sebagai film sekuel lepas dari film “Unfriended” yang tayang pada 2014. Dengan maksud mengekplorasi dunia siber dengan lebih dalam pada film yang diberi judul Dark Web. Bagi anda pecinta thriller, film ini dapat masuk ke list wajib tonton Anda.
Penuh dengan rekaman layar komputer di sepanjang filmnya, Unfriended: Dark Web mampu membawa penonton untuk mendapatkan sensasi dengan layar komputernya sendiri. Film ini diperankan oleh Matias O’Brien (Collin Woodell) sebagai pemeran utama dan sahabatnya yaitu Nari (Betty Gabriel), Serena (Rebecca Rittenhouse), AJ ( Connor Del Rio), Damon (Andrew Lees), Amaya (Stephanie Nogueras), dan Lexx Putri (diperankan aktris Indonesia yaitu Savira Windyani).
Unfriended: Dark Web menceritakan kisah tentang para pelaku Deep Web dengan jebakan untuk para korban yang menemukan laptop. Pelaku meninggalkan laptop di tempat umum supaya dapat ditemukan oleh korban targetnya. Korban yang di tuju adalah Matias. Namun dibalik itu semua, jebakan merembet ke sahabatnya.
Matias dan sahabat-sahabatnya sering melakukan video call setiap malam, termasuk dengan pacarnya yang tuna rungu. Awalnya Matias hanya ingin mencari data pemilik laptop tersebut untuk dikembalikan. Namun untuk mendapatkan internet, harus menyambungkan wi-fi pada laptop.
Saat Matias merombak isi laptop tersebut, Matias menemukan cahce file rahasia yang berjudul The River, yang didalamnya berisi file-file aneh dan mengganggu. Setelah di telusuri, ternyata web tersebut berisikan kumpulan video pembunuhan atau proses kematian para wanita. Karena pada saat mencari data Matias sembari video call dan share screen mengenai The River, akhirnya sahabat-sahabatnya Matias bisa sekaligus dilacak oleh pelaku.
Pelaku tetap selalu mengawasi semua kegiatan di laptop tersebut. Hal ini adalah skenario belaka untuk meminta kembali laptop tersebut, dengan dalih ada uang seharga USD10 miliar di dalam laptop tersebut.
Satu per satu sahabatnya Matias dibunuh dengan cara yang berbeda, karena sudah ikut campur dalam misi pelaku. Matias harus menyaksikan sahabatnya mati dengan cara yang berbeda. Pelaku ini dapat dibilang sebagai hacker yang mampu mengetahui semua data seseorang dengan detail.
Alur santai di awal film mampu menjelaskan bahwa Matias memang menemukan laptop tersebut. Setelah diretas datanya, keluarlah hacker profesional yang bisa membaca gerak-gerik Matias dalam menggunakan laptop itu. Pembunuhan yang dilakukan memiliki trik yang berbeda dan terlihat sangat keren.
Penggunaan internet saat ini memang disertai dengan beragam ancaman siber. Penjahat siber mampu menggarap data yang sudah kita gunakan. Sebagai anak millenial, menurut saya kalian harus menonton film ini, karena sangat penting untuk edukasi tentang internet yang memiliki sisi negatif. Film ini juga dapat memberikan gambaran bagaimana sebuah data di internet mampu dilacak oleh hacker jahat yang tidak bertanggung jawab.