Upaya pemerintah bangkitkan industri film Indonesia
Industri perfilman perlu dibangkitkan kembali dengan dukungan dan fasilitas dari pemerintah maupun swasta.
Pandemi berdampak buruk pada industri film. Banyak pegiat di dalam layar maupun di balik layar kehilangan pekerjaan. Tidak hanya itu, bioskop juga hampir mengalami keterpurukan karena sempat ditutup dan kini dibuka lagi dengan kapasitas yang dibatasi.
Belum lama ini, Insan Film Indonesia dari berbagai kalangan memberikan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Surat tersebut mengajukan stimulus, subsidi, dan perlindungan hukum & kesehatan untuk perfilman Indonesia.
Menanggapi hal ini, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ahmad Mahendra mengatakan pihaknya memiliki upaya dan harapan dalam pemulihan industri musik dan film.
Untuk film, ia mengatakan sedang berusaha untuk mensosialisasikan kembali bioskop dengan identitas baru. Bioskop akan dikenalkan sebagai tempat yang aman untuk menonton walau di tengah pandemi. Di samping itu, ia juga akan memfasilitasi film-film yang hendak tayang di layar lebar.
“Kami ingin kembali memfasilitasi film-film yang tampil di bioskop dan memperkuat bahwa bioskop itu aman,” kata Ahmad Mahendra saat peluncuran Galaxy Movie Studio 2021 (22/3). “Setiap film yang ingin hadir di bioskop, kami bantu untuk pembelian tiket dan sebagainya, begitu juga dengan musik.”
Selain dari pemerintah sendiri, Ahmad juga berharap para pelaku swasta ikut membantu dalam upaya membangkitkan kembali industri. Menurutnya, program-program apresiasi kepada sineas muda yang diinisiasikan perusahaan dapat membantu pemerintah dan industri mencapai tujuannya saat ini.
Sebagai penutup, Ahmad berharap Presiden segera menyetujui stimulus, subsidi, serta perlindungan yang diminta dalam surat terbuka sehingga industri perfilman bisa bangkit lagi. Dan dengan demikian, para seniman dapat terus berkarya.
“Karena seniman-seniman ini lebih berharga kalau mereka terus berkarya,” kata Ahmad.