Badan Antariksa Inggris Danai Tawaran Rolls Royce untuk Reaktor Nuklir di Bulan
Reaktor mikro nuklir tersebut diproyeksikan akan meluncur ke bulan pada tahun 2029 dan diharapkan dapat membantu astronot yang tinggal dan bekerja di sana.
Beberapa negara maju berlomba-lomba untuk menerbangkan manusia ke bulan. Sebut saja Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan Inggris. Namun, masih diperlukan infastruktur agar astronot punya tempat yang layak untuk tinggal di bekerja di satelit bumi tersebut.
Untuk itu, pada Kamis (17/3), Badan Antariksa Inggris mengumumkan pendanaan untuk Rolls-Royce untuk membangun reaktor nuklir yang akan mendukung pangkalan bulan di masa depan. Dikutip dari Engadget, Badan Antariksa Inggris dana sebesar USD3,52 miliar untuk Rolls-Royce. Sebelumnya, mereka sudah memberikan dana awal sebesar USD302 ribu untuk studi awal Rolls-Royce tahun lalu.
“Kami mendukung penelitian baru oleh @RollsRoyce yang akan mendukung misi bulan di masa depan. Pendanaan tersebut akan membantu mengembangkan teknologi yang akan menyediakan tenaga yang dibutuhkan manusia untuk hidup dan bekerja di bulan, dari sistem komunikasi hingga pendukung kehidupan,” bunyi cuitan akun Twitter resmi UK Space Agency.
Pengumuman pendanaan tersebut hanya berjarak dua hari setelah NASA dan AXIOM Space merilis prototipe pakaian luar angkasa baru yang akan dikenakan astronot Artemis III di bulan. NASA menargetkan misi Artemis III akan diluncurkan pada Desember 2025 dan berencana membangun base camp di permukaan bulan.
Insinyur dan ilmuwan di Rolls-Royce sedang bekerja untuk membangun reaktor mikro nuklir karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk berfungsi terlepas dari ketersediaan atau lokasi sinar matahari. Saat ini, Rolls-Royce memperkirakan reaktor mikro akan meluncur ke bulan pada tahun 2029.
Pada dekade berikutnya, kemungkinan akan ada kemajuan besar dalam hal perjalanan ke bulan. Bulan lalu saja, Badan Antariksa Inggris mengumumkan dana sebesar USD61,89 juta untuk perusahaan Inggris yang akan membangun sistem komunikasi dan navigasi untuk digunakan dalam misi bulan di masa depan.
Inisiatif tersebut menjadi bagian dari tujuan program Moonlight Badan Antariksa Eropa untuk memiliki satelit di sekitar bulan untuk membantu astronot dan penjelajah masa depan dengan komunikasi dan keselamatan.
