sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
Jumat, 12 Jul 2024 17:06 WIB

Bima Sakti lebih besar dari yang diperkirakan: Temuan baru dari astronom Tiongkok

Para astronom Tiongkok telah mengungkapkan temuan baru tentang ukuran galaksi Bima Sakti, yang menunjukkan bahwa galaksi tersebut jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Bima Sakti lebih besar dari yang diperkirakan: Temuan baru dari astronom Tiongkok

Para astronom Tiongkok telah mengungkapkan temuan baru tentang ukuran galaksi Bima Sakti, yang menunjukkan bahwa galaksi tersebut jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Penelitian mereka, yang dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature Astronomy, menggunakan data dari survei spektral bintang inframerah-dekat besar pertama di dunia, APOGEE.

Survei ini memungkinkan tim, yang dipimpin oleh Associate Professor Lian Jianhui dari Universitas Yunnan, memperhitungkan debu dan faktor lain yang dapat menghalangi pengukuran tradisional. Dilansir dari Gizmochina (12/7), dengan menganalisis distribusi bintang di Bima Sakti, mereka mampu merekonstruksi gambaran strukturnya yang lebih lengkap.

Temuan mereka menantang asumsi lama bahwa Bima Sakti memiliki piringan eksponensial tunggal – sebuah struktur datar di mana kepadatan bintang menurun dan terus bergerak ke arah luar. Sebaliknya, penelitian tersebut menampakan struktur yang lebih kompleks. Cakram terluar (yang berjarak lebih dari 24.000 tahun cahaya dari pusat galaksi) tampaknya sesuai dengan model eksponensial. Namun, piringan bagian dalam (antara 11.000 dan 24.000 tahun cahaya) menunjukkan distribusi yang lebih datar, dengan kepadatan bintang yang relatif konstan.

Pemahaman yang direvisi ini mempunyai implikasi yang signifikan. Perkiraan sebelumnya berdasarkan model piringan eksponensial menempatkan radius Bima Sakti sekitar 10.000 tahun cahaya, membuatnya tampak lebih padat dibandingkan galaksi dengan massa serupa. Namun, data baru menunjukkan radiusnya hampir dua kali lipat yaitu 19.000 tahun cahaya, menjadikan Bima Sakti sejajar dengan galaksi lain sejenisnya.

Profesor Lian menekankan pentingnya observasi inframerah-dekat dalam mengatasi keterbatasan metode tradisional. Partikel debu secara signifikan mempengaruhi cahaya tampak, namun dampaknya terhadap panjang gelombang inframerah jauh jauh lebih kecil. Hal ini memungkinkan gambaran yang lebih jelas tentang distribusi bintang, khususnya di wilayah dalam Bima Sakti yang berdebu.

Share
×
tekid
back to top