Blue Origin siap bersaing di industri wisata luar angkasa
Blue Origin berhasil membawa pendirinya beserta tiga awak lain terbang ke luar angkasa menggunakan New Sephard.
Beberapa waktu belakangan ini tampaknya menjadi ajang unjuk gigi beberapa perusahaan penyedia jasa wisata luar angkasa. 11 Juli lalu, Richard Branson pendiri perusahaan Virgin Galactic, dengan VSS Unity berhasil mengudara di luar angkasa. Seakan tak ingin kalah, Jeff Bezos pendiri perusahaan Blue Origin (pesaing dari Virgin Galactic) telah berhasil meluncur ke luar angkasa dengan pesawat New Shepard dalam misi yang bernama NS-16. Misi NS-16 juga sekaligus menandai misi pertama Blue Origin yang membawa manusia dan memulai layanan komersial untuk bisnis pariwisata luar angkasa perusahaan.
Dilansir The Verge (21/7), Jeff Bezos berhasil meluncur ke luar angkasa pada Selasa pagi dengan tiga penumpang lainnya. Mereka juga berhasil mendarat dengan selamat di gurun Texas dan mendarat dengan selamat di gurun Texas di atas kapsul awak milik Blue Origin. Penerbangan luar angkasa ini menggunakan New Separd yang meluncur dari fasilitas milik perusahaan, Launch Site One, di daerah Van Horn, Texas. Pesawat luncur tersebut dilengkapi dengan kapsul awak, yang bernama RSS First Step.
Tidak hanya Bezos yang berada di RSS First Step, terdapat saudaranya bernama Mark, Wally Funk yang merupakan penerbang legenda, dan remaja Belanda yang bernama Oliver Daemen. Mereka melaju ke ketinggian 66mil (sekitar 109km) dengan kecepatan 3704Km/jam. New Shepard berhasil membuat para penumpang dapat melihat lengkungan bumi di tepi atmosfer dan merasakan pengalaman ruang tanpa gravitasi.
Sementara itu, misi NS-16 menjadikan Funk, 82 tahun, sebagai orang tertua yang mencapai luar angkasa, dan Daemen, 18 tahun, sebagai yang termuda. Mereka yang tergabung dalam misi NS-16 dianugrahi astronaut wings sebagai penghormatan bagi orang-orang yang telah melakukan penerbangan melampaui batas atmosfer bumi sejauh 50mil. Bezos mengatakan bahwa terbang ke luar angkasa adalah mimpinya sejak dia masih kecil. Tapi sebelum penerbangan Selasa ini, Blue Origin sebenarnya telah melakukan 15 kali uji peluncuran roket New Shepard tanpa awak.
Seperti pesaingya yang telah meluncur lebih dulu, misi peluncuran pesawat luar angkasa berawak dari Blue Origin, juga menjadi ajang kampanye apabila New Shepard telah aman untuk dikomersilkan. Dengan membawa Daemen yang menjadi penumpang berbayar pertama, perusahaan optimis jika pesawatnya bisa membawa penumpang untuk melakukan perjalanan luar angkasa secara aman. Meski demikian, Bezos belum mau mengungkapkan harga secara spesifik yang dikenakan untuk setiap kursi penumpang.
Berdasarkan informasi sebelumnya, Daemen sebenarnya merupakan penumpang berbayar yang menggantikan kursi orang lain. Blue Origin sebelum penerbangan New Sephard ini, pernah menyelenggarakan lelang kursi untuk perjalanan luar angkasa berawak pertama kalinya. Lelang yang dilaksanakan pada Juni lalu dimenangkan oleh seseorang anonim dengan harga USD28 juta (sekitar Rp406 miliar).
Tapi, ia tidak bisa terbang dengan jadwal yang telah ditentukan perusahaan, sehingga ia digeser untuk mengikuti misi penerbangan New Shepard berikutnya. Kemudian, Ayah Daemen, CEO dan pendiri perusahaan ekuitas swasta Belanda, yang telah membeli kursi untuk misi penerbangan New Shepard berikutnya akhirnya harus dimajukan. Ia kemudian memberikan kursi itu kepada anaknya.
Penerbangan New Sephard kali ini menunjukkan keberhasilan yang telah lama ditunggu oleh Blue Origin dalam menghadapi persaingan agresif perusahaan penyedia jasa wisata luar angkasa lain, seperti SpaceX milik Elon Musk. Blue Origin memulai debut konsep wisata luar angkasa melalui pesawat pertamanya yang lebih kecil, yang bernama Goddard pada 2006.
Penerbangan New Shepard ini diluncurkan untuk pertama kali pada 2015, tapi saat itu pesawat jatuh ketika mencoba mendarat. Oleh karena itu, keberhasilan pendaratan New Sephard dengan membawa awak ini dapat mengembalikan kepercayaan diri perusahaan.