Blue Origin uji final roket wisata ke luar angkasa
Ini akan menjadi pengujian roket New Shepard Blue Origin ke-11 dan menjadi yang terakhir sebelum perusahaan mulai menjual tiket dan menerbangkan pelanggan pertamanya ke luar angkasa.
Blue Origin, perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos tengah menguji kembali roket wisata luar angkasa. Roket yang tak dilengkapi awak kapal itu akan melandas dari lokasi pengujian di pedesaan Texas pada Kamis (2/5), waktu setempat.
Ini akan menjadi pengujian roket New Shepard Blue Origin ke-11 dan menjadi yang terakhir sebelum perusahaan mulai menjual tiket dan menerbangkan pelanggan pertamanya ke luar angkasa. Perusahaan mengatakan pihaknya berniat membuka bisnis New Shepard pada 2019. Blue Origin juga mengatakan roketnya akan membawa 38 muatan penelitian selama pengujian.
"Kami menargetkan peluncuran berikutnya #NewShepard 2 Mei. Misi ini akan membawa 38 muatan penelitian ke luar angkasa. Saksikan peluncurannya secara langsung di http://www.blueorigin.com #NS11," demikian cuitan akun Twitter Blue Origin.
Blue Origin berkeinginan mengirim penumpang langsung hingga lebih dari 62 mil di atas Bumi. Ini merupakan garis yang seringkali digunakan untuk menentukan titik awal dari luar angkasa. Sayangnya Blue Origin belum mulai menjual tiket wisata ke luar angkasa. Begitu pula dengan harganya yang belum diumumkan.
Dilansir CNN (2/5), New Shepard akan membantu perusahaan bersaing dengan Virgin Galactic, Richard Branson, di pasar wisata luar angkasa. Miliarder Branson kepada CNN mengtakan dirinya ingin mulai menerbangkan penumpang pada pertengahan 2019. Sekitar 600 orang telah memesan tiket Virgin Galactic dengan harga antara USD200.000 (Rp2,8 miliar) hingga USD250.000 (Rp3,5 miliar).
Virgin Galactic berencana menggunakan pesawat bertenaga roket untuk menerbangkan rombongan wisatawan ke tepi ruang angkasa. Perusahaan tersebut juga telah melakukan pengujian terbang di atas 50 mil sejak Desember lalu. Pesawat Virgin Galactic akan beroperasi dengan dua pilot untuk mengangkasa.
Lain dengan roket Blue Origin yang otomatis sepenuhnya. Baik pesawat luar angkasa Virgin Galactic maupun Blue Origin bisa digunakan kembali. Selain pesawat tersebut, diam-diam Blue Origin juga merancang beberapa proyek lain, termasuk roket raksasa bernama New Glenn yang bisa mengirimkan satelit jumbo dan muatan lainnya ke orbit.