Cessna punya pesawat listrik terbesar di dunia
Percobaaan terbang pertamanya berlangsung di fasilitas pengujian AeroTEC di Moses Lake, Washington, yang mana pesawat ini diberi nama eCaravan.
Tampaknya masa depan industri penerbangan sudah terlihat agak cerah. Pesawat Cessna sembilan kursi yang dilengkapi dengan sistem penggerak listrik telah berhasil menyelesaikan penerbangan pertamanya. Perjalanan menggunakan pesawat listrik terbesar di dunia ini menandai langkah maju bagi penerbangan, sehingga suatu hari akan menghasilkan udara yang lebih bersih dan lebih hemat biaya.
Penerbangan bersejarah ini adalah buah kemitraan antara perusahaan angkasa AeroTEC dan perusahaan propulsi listrik magniX, yang memiliki sistem propulsi magni500 berkekuatan 750 tenaga kuda (560 kW) sehingga dapat menggerakan pesawat amfibi enam kursi yang dimodifikasi melalui penerbangan pertamanya pada Desember lalu.
Ini menandai keberhasilan dari penerbangan pesawat komersial listrik, tetapi tim di magniX memiliki ide yang lebih cemerlang. Dilansir dari New Atlas (30/5), perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan AeroTEC untuk mengonversi Cessna 208B Grand Caravan sembilan kursi berbahan bakar cair menjadi bertenaga listrik, tanpa emisi langsung, dan berbiaya rendah.
Percobaaan terbang pertamanya berlangsung di fasilitas pengujian AeroTEC di Moses Lake, Washington, yang mana pesawat bernama eCaravan – memiliki lebar sayap 16 meter – menjadi pesawat bertenaga listrik terbesar yang pernah ada.
MagniX memiliki rencana besar untuk sistem propulsi magni500. Sebagai yang terbaru dari motor listriknya, perusahaan ini telah berurusan dengan sejumlah pamain utama di kancah penerbangan listrik. Ini termasuk menjadi pemasok mesin startup asal Israel Eviation, untuk maskapai regional independen terbesar Amerika Serikat di Cape Air, dan perjanjian untuk menyediakan mesin listrik lebih lanjut untuk Harbor Air.
“Penerbangan perdana eCaravan ini merupakan langkah lain untuk mengoperasikan pesawat bermesin menengah dengan biaya sangat murah, dan dengan nol emisi. Pesawat komersial ini akan memungkinkan penawaran layanan penerbangan orang dan paket dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” kata CEO magniX, Roei Ganzarski.