sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id acer
Senin, 30 Mar 2020 14:06 WIB

Elektrolit baru jadi solusi tegangan tinggi pada baterai lithium

Dengan menggunakan eletrolit TFEP yang baru dikembangkan, sebuah baterai diklaim dapat menangani tegangan hingga 4,9V.

Elektrolit baru jadi solusi tegangan tinggi pada baterai lithium

Baterai Lithium saat ini hampir digunakan pada seluruh prangkat elektronik. Tidak hanya smartphone dan laptop, baterai lithium juga digunakan sebagai sumber daya untuk kendaraan listrik. Tak pelak, inovasi pada baterai lithium akan menguntungkan semua perangkat tersebut.

Sejumlah peneliti asal Jepang pun melakukan percobaan yang berfokus pada sebuah bagian baterai yang dikenal dengan elektrolit. Untuk diketahui, sebuah baterai lithium terdiri dari dua bagian utama, yakni eletroda dan elektrolit. Elektroda merupakan bagian yang dapat menyimpan daya, sementara elektrolit merupaka bagian yang bertugas mendistribusikan daya tersebut.

“Tegangan baterai dibatasi oleh bahan elektrolitnya. Pelarut elektrolit pada baterai lithium sekarang sama dengan saat baterai dikomersialkan pada awal 1990-an. Kami pikir ada ruang untuk perbaikan dan kami menemukannya. Elektrolit flourinated cyclic phospat solvent( TFEP) memberikan peningkatan besar dibanding ethylen carbonate (EC) yang selama ini digunakan,” kata Profesor AtsuoYamada, kepala penelitian tersebut.

Dilansir dari New Atlas (30/3), para peneliti itu mengklaim bahwa elektrolit EC lah yang selama ini bertanggung jawab saat baterai menjadi mudah terbakar dan tidak stabil pada tegangan di atas 4,3V. Namun dengan menggunakan eletrolit TFEP yang dikembangkan, tim ini diklaim dapat menangani tegangan hingga 4,9V.

Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan performa dari baterai lithium. Artinya, dengan ukuran yang sama layaknya baterai lithium yang ada saat ini, elektrolit TFEP menjanjikan jarak perjalanan yang lebih jauh bagi kendaraan listrik serta memperpanjang masa pakai baterai di perangkat seperti smartphone, tablet atau pun laptop.

“Pendekatan kami berasal dari pemahaman teoritis tentang struktur molekul yang mendasarinya. Kami memperkirakan sifat aman dan bertegangan tinggi sebelum kami memverifikasi secara eksperimental. Jadi itu memang kejutan yang sangat menyenangkan," kata Yamada.

Share
×
tekid
back to top