Elon Musk manfaatkan ribuan satelit untuk membangun jaringan internet di bumi
Seorang profesor Sistem Jaringan di Department of Computer Science di University College London, Mark Handley, baru-baru ini membuat simulasi terperinci soal teknologi tersebut.
Elon Musk memang seorang visioner yang memiliki terobosan besar. Di antara banyak idenya yang mutakhir, ia bermimpi untuk menghadirkan internet dengan memanfaatkan satelit yang mengitari orbit rendah. Dilansir dari Digital Trends (13/11), Musk menyebut gagasan tersebut sebagai proyek Starlink.Ia berharap Starlink mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2020.
Seorang profesor Sistem Jaringan di Department of Computer Science di University College London, Mark Handley, baru-baru ini membuat simulasi terperinci mengenai proyek Starlink ini. Eksperimen Handley dilakukan menggunakan simulator yang dibuat khusus untuk tujuan ini, dengan visualisasi mesin gim 3D.
“Sebelumnya saya pernah membuat simulator jaringan, tetapi biasanya saya tidak membuatnya di mesin gim. Namun dalam hal ini, kebutuhannya untuk memvisualisasikan gerakan konstelasi sangat penting. Demi memahami apa yang sedang terjadi (di luar angkasa). Pada dasarnya masalah ada di geometri 3D, dan mesin gim sangat cocok untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Handley.
Handley menambahkan, dirinya tertarik ketika mendengar harapan Musk untuk Starlink, meskipun dia memiliki sejumlah pertanyaan. Misalnya, dia penasaran apakah mungkin untuk menghubungkan ribuan satelit orbit rendah Bumi tersebut.
Selain itu, Handley juga memiliki pertanyaan seputar kapasitas jaringan yang akan dimiliki oleh jaringan internet via satelit ini nantinya. Terkhusus, mengenai seberapa besar kapasitasnya dibandingkan dengan teknologi yang lebih konvensional seperti jaringan internet melalui serat optik. Meski demikian profesor tersebut menyatakan konsep Musk ini layak dijalankan.
Meskipun sulit, SpaceX telah mendorong batasan kemampuan teknologi di beberapa area secara bersamaan. Dalam proyek Starling ini, secara bertahap penggunaan internet nirkabel nantinya digunakan untuk mengarahkan hubungan ke dan dari satelit. Teknik ini akan mendorong batas dari apa yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya.
Ini adalah teknologi familiar dilakukan sebagian besar (teknisi), tetapi melakukannya sampai tingkat yang SpaceX lakukan adalah sebuah tantangan tersendiri. Ada satu teknik lagi sebenarnya, namun kurang familiar digunakan, yakni penggunaan sambungan laser di ruang angkasa.
European Space Agency (ESA) sebelumnya menunjukkan bahwa teknik itu memungkinkan, tetapi SpaceX perlu melacak lebih banyak satelit secara bersamaan dan mencapai tingkat data yang lebih tinggi.
"Saya yakin itu bisa dilakukan, tetapi mungkin perlu waktu untuk benar-benar menjadi seperti yang diinginkan,” kata Handley lagi.