Gara-gara ada banyak gas metana di Mars, apakah jadi tanda kehidupan?
Armada penjelajah Curiosity mendeteksi adanya metana dalam jumlah yang sangat tinggi. Mungkinkah ini berarti ada kehidupan di Mars?
Ada banyak hipotesis dan teori mengenai adanya kehidupan di planet Mars. Mulai dari dugaan pernah adanya air di planet tersebut, hingga ke aktivitas gas yang mendukung kehidupan. Baru-baru ini, wahana nirawak penjelajah Mars, Curiosity mendapatkan temuan yang berhasil membuat para ilmuwan mengangkat alis mereka.
Dilansir dari Engadget (23/6), armada NASA tersebut mendeteksi adanya tingkat metana yang “sangat tinggi”. Metana biasanya dihasilkan oleh kehidupan yang sudah dikenal sampai saat ini. Meskipun masih tergolong kecil, namun jumlahnya mencapai tiga kali lipat dari jumlah yang diketahui Curiosity selama lonjakan yang terjadi pada 2013 silam. Saking terkejutnya, operator armada ini bahkan sampai menghentikan kegiatan Curiosity yang sudah dijadwalkan secara rutin untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
Sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab tingginya tingkat metana di Mars. Metana tersebut bisa saja mewakili bentuk kehidupan yang sangat kecil, seperti mikroba yang diperkirakan hidup di bawah tanah. Namun di sisi lain, hal itu bisa saja hanya merupakan reaksi panas bumi atau metana tua yang akhirnya keluar ke permukaan. Satu hal yang pasti adalah ketika gas tersebut muncul, dan bereaksi dengan sinar matahari dan bahan kimia lain akan memecah molekulnya dalam beberapa abad.
Jika para ilmuwan berhasil menemukan adanya metana, tantangan terbesar adalah menemukan cara untuk mempelajarinya. Untuk diketahui, misi ke Mars pada 2020 mendatang hanya dimaksudkan untuk mencari material pendukung kehidupan, bukan untuk memverifikasi kemungkinan adanya kehidupan di sana. Tampaknya, masih butuh waktu yang panjang sebelum akhirnya para ilmuwan memperoleh pernyataan pasti tentang apa yang menyebabkan adanya gas metana tersebut.