×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Gori Hybrid, baling-baling canggih pengubah industri maritim

Oleh: Erlan - Sabtu, 05 April 2025 09:30

Industri maritim sedang menghadapi terobosan revolusioner dengan kehadiran Gori Hybrid.

Gori Hybrid, baling-baling canggih pengubah industri maritim
Sumber: Nautic Expo

Industri maritim sedang menghadapi terobosan revolusioner dengan kehadiran Gori Hybrid, baling-baling lipat cerdas yang menggabungkan teknologi regenerasi energi dan desain ramah lingkungan. Dilaporkan oleh New Atlas, inovasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi kapal sekaligus mengurangi dampak ekologis, menjawab tantangan konsumsi bahan bakar tinggi dan emisi karbon di sektor pelayaran.

Baling-baling Gori Hybrid memiliki dua fitur unggulan: kemampuan melipat (folding) dan sistem regenerasi energi. Saat kapal tidak membutuhkan tenaga penuh (misalnya, saat meluncur atau di bawah tenaga angin), bilah baling-baling dapat dilipat secara otomatis untuk mengurangi hambatan air hingga 30%. Pada mode ini, sistem regenerasi mengubah aliran air yang melewati baling-baling menjadi energi listrik, yang disimpan dalam baterai untuk penggunaan selanjutnya. Teknologi ini mirip dengan regenerative braking pada mobil listrik, tetapi diaplikasikan di lingkungan laut.

Kelebihan utama Gori Hybrid adalah efisiensi bahan bakar. Uji coba pada kapal kargo menunjukkan pengurangan konsumsi solar hingga 20% dalam pelayaran jarak menengah. Selain itu, desainnya yang modular memungkinkan integrasi dengan mesin hybrid atau listrik, membuatnya cocok untuk kapal tradisional maupun modern. Material komposit tahan korosi yang digunakan juga memperpanjang usia pakai baling-baling, mengurangi biaya perawatan tahunan.

Inovasi ini sangat relevan untuk rute pelayaran yang fluktuatif. Misalnya, kapal feri yang sering berhenti di pelabuhan dapat mengoptimalkan regenerasi energi saat melambat, sementara kapal pesiar bisa mengurangi kebisingan bawah air dengan mode lipat. Perusahaan seperti Maersk dan Mitsubishi Heavy Industries dilaporkan tertarik mengadopsi teknologi ini untuk mencapai target net-zero emission.

Namun, tantangan tetap ada. Biaya awal pemasangan Gori Hybrid 40% lebih tinggi daripada baling-baling konvensional, meski ROI bisa tercapai dalam 3-5 tahun berkat penghematan bahan bakar. Selain itu, adaptasi teknologi ini membutuhkan pelatihan kru dan modifikasi sistem propulsi kapal.

Para peneliti juga sedang mengembangkan versi otonom yang terintegrasi dengan AI untuk mengoptimalkan mode lipat dan regenerasi berdasarkan kondisi laut real-time. Kedepannya, teknologi ini berpotensi dipadukan dengan sumber energi terbarukan seperti hidrogen atau tenaga surya.

Dengan 90% perdagangan global mengandalkan transportasi laut, Gori Hybrid bukan sekadar inovasi teknis, tetapi langkah kritis menuju maritim berkelanjutan. Jika diadopsi luas, teknologi ini bisa mengurangi emisi CO₂ sektor pelayaran hingga 15% pada 2030, sekaligus membuka era baru efisiensi energi di lautan. Bagi industri yang sering disebut "penyumbang polusi tersembunyi", Gori Hybrid menjadi bukti bahwa transformasi hijau bukanlah hal mustahil.

×
back to top