Ilmuwan berhasil tanam tumbuhan pakai tanah bulan untuk pertama kalinya
Kita semua tahu bahwa sifat tanah Bumi dan bulan sangat berbeda. Para ilmuwan berhasil menumbuhkan tanaman yang ditanam menggunakan tanah bulan.
Para ilmuwan di University of Florida telah berhasil membudidayakan tanaman menggunakan tanah bulan untuk pertama kalinya. Pencapaian ini dapat memiliki implikasi signifikan untuk misi luar angkasa jangka panjang di masa depan, di mana astronot perlu memiliki akses ke sumber makanan mereka sendiri.
Untuk melakukan percobaan, para ilmuwan membujuk NASA untuk meminjamkan sampel regolith bulan yang dikumpulkan dari lokasi yang berbeda di bulan selama tiga misi Apollo yang berlangsung lima dekade lalu. Kemudian ilmuwan tersebut menempatkan tanaman Arabidopsis dalam sampel kecil regolith bulan yang minim nutrisi, dan menunggu untuk melihat apakah terjadi sesuatu.
Dilansir dari Digitaltrends (13/5), tunas hijau mulai muncul hanya dalam dua hari. Namun, sekitar hari keenam, tampak dengan jelas bahwa tanaman itu tidak sesubur jika ditanam di tanah Bumi. Misalnya, tanaman di regolith tumbuh lebih lambat dan memiliki akar kerdil, dan beberapa memiliki daun kerdil serta menunjukkan pigmentasi kemerahan.
Pada hari ke-20, tepat sebelum tanaman mulai berbunga, tim memanen tanaman, menghaluskannya, dan mempelajari RNA (asam ribonukleat), asal nukleat yang ada di semua sel hidup yang memiliki kesamaan struktural dengan DNA.
Hasilnya menegaskan bahwa tanaman memang mengalami stres, dan telah merespons dengan cara yang mirip dengan bagaimana Arabidopsis telah diamati tumbuh di lingkungan keras lainnya, seperti di tanah dengan banyak garam atau logam berat.
Para ilmuwan juga menetapkan bahwa kualitas tanah bulan bervariasi, karena satu sampel secara khusus menghasilkan hasil pertumbuhan yang lebih buruk daripada dua lainnya. Tim sekarang berencana untuk menggunakan regolith yang sama untuk menabur lebih banyak benih dalam upaya untuk mengetahui apakah tanaman memiliki efek pada bahan bulan.
Studi ini dilakukan saat NASA bergerak maju dengan program Artemis yang berencana untuk menempatkan manusia kembali ke permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo sekitar 50 tahun lalu, dengan kemungkinan misi jangka panjang ke Mars juga.