Ilmuwan telah menemukan bintang paling jauh, berjarak 12,9 miliar tahun cahaya
Menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, para ilmuwan telah menemukan bintang yang paling jauh di alam semesta, bernama Earendel.
Para astronom telah berhasil menemukan beberapa galaksi terjauh di alam semesta hingga saat ini. Dan baru-ba ini, SyFy Wire menyebut bahwa para peneliti yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble telah melihat Earendel (bintang pagi), sebuah bintang yang saat ini diperkirakan berjarak 12,9 miliar tahun cahaya. Hingga saat ini, objek terkecil yang terlihat pada jarak tersebut adalah gugusan bintang.
Jika terkonfirmasi, bintang tersebut akan memecahkan rekor sebelumnya. Bintang paling jauh sebelumnya adalah MACS J1149+2223 Lensed Star 1, yang bersinar ketika alam semesta berusia sekitar 4 miliar tahun. Para ilmuwan menemukan bintang itu menggunakan Hubble pada 2018.
Prestasi itu dicapai dengan menggunakan lensa gravitasi, atau mengandalkan gravitasi gugus galaksi untuk menyebarkan cahaya dan memperbesar objek yang sulit dideteksi. Galaksi induk bintang tersebut memiliki cahaya yang melengkung menjadi busur panjang berkat gugus galaksi WHL0137-08 yang sangat besar. Saat Earendel berlokasi di tepi ruang “kaustik”, kecerahannya diperbesar seribu kali dan membuatnya menonjol.
Dilansir dari Engadget (31/3), Earendel merupakan bintang yang sangat besar. Para ilmuwan memperkirakan setidaknya bintang ini berukuran 50 kali massa Matahari, dan jutaan kali lebih terang. Bintang ini juga diperkirakan memiliki logam yang relatif sedikit, karena akan terbentuk ketika tidak memiliki akses ke elemen yang lebih berat.
Objek tersebut belum dikonfirmasi sebagai bintang. Pengamat berencana untuk menggunakan sensitivitas inframerah tinggi Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk memverifikasi status bintang Earendel dan mempelajarinya secara lebih rinci. Dengan demikian, Webb mungkin juga membantu menemukan bintang yang bahkan lebih jauh.