Ilmuwan Tiongkok berhasil kembangkan magnet resistif terkuat di dunia
Para ilmuwan di Tiongkok berhasil menyalakan magnet resistif terkuat di dunia, yang menghasilkan medan magnet stabil sebesar 42 Tesla (T).
Para ilmuwan di Tiongkok berhasil menyalakan magnet resistif terkuat di dunia, yang menghasilkan medan magnet stabil sebesar 42 Tesla (T). Pencapaian ini dilakukan oleh tim peneliti di Laboratorium Medan Magnet Tinggi Hefei dari Institut Ilmu Fisika Tiongkok (CHMFL), yang berhasil melampaui rekor sebelumnya sebesar 41,4 T yang dipegang oleh Laboratorium Medan Magnet Nasional AS sejak tahun 2017.
Dilansir dari New Atlas (27/9), magnet resistif ini menggunakan logam seperti tembaga dan aluminium, yang memungkinkan kontrol fleksibel dan cepat terhadap medan magnet. Namun, magnet jenis ini juga menghasilkan panas karena resistansi dalam kumparan konduktornya. Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan telah mengoptimalkan struktur dan proses manufaktur magnet tersebut.
Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis Tiongkok dalam bidang magnetisme, tetapi juga membuka peluang baru untuk berbagai eksperimen yang menyelidiki elektromagnetisme. Magnet resistif yang kuat ini dapat meningkatkan kinerja perangkat yang menggunakan magnet dan memungkinkan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang teknologi.
Magnet resistif berbeda dengan magnet superkonduktor yang lebih efisien karena elektron dapat bergerak melalui material tanpa resistansi, tetapi memerlukan suhu kriogenik untuk beroperasi. Magnet superkonduktor tidak menghasilkan panas, tetapi belum mampu menghasilkan medan magnet sekuat magnet resistif. Ada juga magnet hibrida yang menggabungkan teknologi magnet resistif dan superkonduktor untuk menghasilkan medan magnet yang besar.
Pencapaian ini merupakan hasil dari empat tahun kerja keras para ilmuwan dan insinyur di CHMFL. Mereka terus berinovasi dalam struktur magnet dan mengoptimalkan proses produksinya. Dengan konsumsi daya sebesar 32,3 MegaWatt (MW), magnet ini menghasilkan medan magnet yang sangat kuat, setara dengan sekitar 43.000 tenaga kuda.
Dengan pencapaian ini, Tiongkok tidak hanya berhasil memecahkan rekor dunia, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam penelitian dan pengembangan teknologi magnet. Magnet resistif yang kuat ini akan membantu upaya penelitian dalam berbagai bidang teknologi dan bahkan membantu menyelidiki fisika elektromagnetisme lebih lanjut.