Jepang ciptakan drone anti laut untuk survei oseanografi
Dua perusahaan Jepang telah berkolaborasi untuk mengembangkan pesawat nirawak (drone) baru yang dapat lepas landas, mendarat, dan berlayar di atas air.
Dua perusahaan Jepang telah berkolaborasi untuk mengembangkan pesawat nirawak (drone) baru yang dapat lepas landas, mendarat, dan berlayar di atas air. Drone survei oseanografi baru ini merupakan hasil kerja sama antara Penta Ocean Construction dan Prodrone Co., Ltd. Drone ini disebut Penta-Ocean Vanguard-DroneAqua (POV-DA).
Dilansir dari Gizmochina (26/7), POV-DA adalah drone survei oseanografi inovatif dengan kemampuan dan fleksibilitas tinggi. Drone ini dirancang untuk operasi perairan yang lancar dan dilengkapi dengan sistem satelit GNSS presisi tinggi, sonar pengukur kedalaman, dan pendorong.
Drone ini dapat mengirimkan dan menampilkan data real-time mengenai lokasi terkini dan kedalaman air kepada operator di darat melalui konsol kendali jarak jauh. Fitur teknologi canggih pada drone ini memungkinkannya menavigasi ke titik pemantauan tertentu menggunakan pendorongnya. Drone ini dapat mempertahankan posisinya bahkan saat laut bergolak.
Kemampuan luar biasa drone POV-DA di laut menjadikan drone ini sebagai alat yang hebat untuk melakukan survei batimetri dan pengamatan gelombang secara efisien dan otomatis. Dalam proyek konstruksi yang memerlukan pembangunan pemecah gelombang, dinding dermaga, dan bangunan serupa, POV-DA menyediakan alternatif untuk pengukuran kedalaman tradisional menggunakan perahu khusus atau metode pengukuran kedalaman.
Waktu yang dibutuhkan untuk survei kedalaman berkurang secara signifikan saat menggunakan drone baru ini. Operator dapat memantau kemajuan konstruksi bawah air dengan lebih baik melalui transmisi data waktu nyata yang tersedia pada drone.
POV-DA memiliki akurasi survei kedalaman sekitar +/- 10 cm dari metode terkini dan merupakan alat yang andal untuk manajemen konstruksi bawah air yang efektif. POV-DA menyediakan data tinggi gelombang dan periode waktu nyata yang diperoleh dari pembacaan GNSS. Akurasi pengukuran drone juga mengesankan sekitar +/- 10% atau kurang dibandingkan dengan pengukur gelombang konvensional. Selain itu, POV-DA dapat mengambil gambar udara selama bencana dan memberikan pembaruan real-time di darat dan di bawah air.
Potensi POV-DA dalam operasi laut dan manajemen bencana cukup luas. POV-DA dapat diintegrasikan dengan peralatan tambahan seperti pengukur kualitas air multiparameter, perangkat pengambilan sampel air, dan semacamnya, untuk memperluas kemampuannya. Tidak jelas berapa biaya drone tersebut dan kapan akan menjadi model produksi.