Mengungkap rahasia Nebula Tarantula: Analisis gambar dari Hubble Space Telescope

NASA dan ESA baru-baru ini membagikan gambar memukau dari Hubble Space Telescope yang menampilkan ujung Nebula Tarantula (dikenal juga sebagai 30 Doradus) di Bima Sakti Besar Magellanic (Large Magellanic Cloud). Gambar ini menunjukkan lapisan gas berwarna-warni dan bintang-bintang yang menakjubkan, memberikan kita pandangan yang luar biasa tentang salah satu daerah pembentukan bintang yang paling produktif di alam semesta lokal.

Dilansir dari Engadget (28/1), Nebula Tarantula dikenal sebagai daerah pembentukan bintang terbesar dan paling produktif di alam semesta lokal, dengan bintang-bintang yang hingga 200 kali lebih besar dari Matahari berada di pusatnya. Gambar ini menampilkan lapisan gas berwarna-warni dan bintang-bintang yang menakjubkan, memberikan kita pandangan yang luar biasa tentang salah satu daerah pembentukan bintang yang paling produktif di alam semesta lokal.

The Large Magellanic Cloud may be only 10-20% as massive as our Milky Way galaxy, but it boasts some of the most impressive star-forming regions in the nearby Universe! 1/3 pic.twitter.com/juulDT44mD — HUBBLE (@HUBBLE_space) January 23, 2025

Gambar ini tidak hanya mencerminkan cahaya terlihat, tetapi juga cahaya ultraviolet dan inframerah, yang kemudian disusun kembali menjadi gambar berwarna komposit. Proses ini memungkinkan kita melihat spektrum cahaya yang tidak dapat dilihat secara normal. Dalam gambar ini, kita dapat melihat gas berwarna biru yang tenang, patch dust berwarna coklat-oranye, dan bintang-bintang berwarna-warni yang tersebar di seluruh nebula.

Hal tersebut juga memberikan wawasan tentang peran debu kosmis dalam pembentukan bintang dan planet baru. Dengan mengamati debu debu ini, para ilmuwan dapat memahami lebih baik bagaimana debu-badai ini berperan dalam proses pembentukan bintang dan planet baru. NASA dan ESA berharap bahwa gambar ini dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang dinamika alam semesta dan proses pembentukan bintang.

Gambar ini adalah hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh Hubble Space Telescope yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun sejak peluncurannya. Meskipun awalnya gambar ini kembali dalam skala abu-abu, ilmuwan dapat menciptakan gambar berwarna komposit dengan menggunakan filter berbagai warna pada teleskop, mengaitkan warna untuk setiap filter yang sesuai dengan panjang gelombang filter tersebut, dan kemudian menggabungkan gambar-gambarnya.