Peneliti kembangkan teknologi untuk tajamkan gambar buram
Selama proses pengujian, teknologi ini mampu membuat ulang 24 frame video yang menunjukkan gaya berjalan seseorang, ukuran dan posisi kaki mereka.
Para peneliti di MIT dikabarkan berhasil mengembangkan cara untuk memulihkan detil gambar yang hilang dan membuat salinan yang jelas dan bagian buram (blur) di dalam video. Ciptaan ini merupakan sebuah algoritma yang disebut “model deprojection visual”, berbasiskan pada neural network mutakhir.
Dilansir dari Engadget (17/10), peneliti tersebut melatih machine learning dengan memberikan sepasang gambar, yang mana satu berkualitas tinggi dan yang lainnya berkualitas rendah. Dengan demikian sistem bisa belajar untuk meningkatkan gambar berkualitas rendah menjadi lebih baik.
Ketika sistem ini digunakan untuk memproses gambar berkualitas rendah dengan elemen blur, ia menganalisa gambar agar dapat mencari tahu apa yang ada di dalam video yang bisa menghasilkan gangguan blur. Kemudian sistem mensintesis gambar baru yang menggabungkan data dari bagian video yang jelas dan blur. Misalnya, pengguna memiliki video halaman dengan sesuatu yang bergerak di layar, teknologi tersebut dapat membuat versi video yang secara jelas menunjukkan sumber gerakan.
Selama proses pengujian, teknologi ini mampu membuat ulang 24 frame video yang menunjukkan gaya berjalan seseorang, ukuran dan posisi kaki mereka. Peneliti tersebut lebih berfokus menyempurnakan teknologi algoritma buatannya untuk penggunaan medis.
Mereka percaya sistem tersebut dapat digunakan untuk mengubah gambar 2D seperti sinar-X menjadi gambar 3D dengan informasi lebih lanjut seperti pemindaian CT (CT scan) tanpa biaya tambahan, sehingga sangat berguna untuk negara-negara berkembang.
“Jika kami dapat mengonversi sinar-X ke CT scan, ini akan dapat mengubah kebiasaan. Pengguna dapat menggunakan sinar-X dan menyempurnakannya melalui algoritma kami dan melihat semua informasi yang hilang,” kata perwakilan MIT CSAIL, Guha Balakrishna.