Startup Tiongkok kenalkan ChatAvatar, bisa ciptakan wajah 3D dari teks

Startup asal Tiongkok Deemos Technologies telah meluncurkan perangkat lunak baru bernama ChatAvatar, yang menggunakan AI generatif untuk membuat karakter digital 3D dari deskripsi bahasa alami wajah. Perangkat lunak ini membantu pengguna membuat model 3D hanya dengan mendeskripsikannya menggunakan teks.

Perangkat lunak tersebut terutama dirancang untuk industri game, di mana pengguna dapat menghasilkan avatar khusus menggunakan foto dan fitur multi-modal, tetapi juga dapat digunakan oleh para profesional untuk menggantikan perpustakaan aset konvensional dan mengurangi kebutuhan pencarian ekstensif melalui opsi yang ada. Dilansir dari Gizmochina (12/4), ChatAvatar menawarkan opsi material siap pakai yang dapat disesuaikan dengan mudah, menjadikan pembuatan karakter 3D lebih efisien dan hemat biaya.

Awalnya dirancang untuk aset yang melibatkan interaksi manusia, ChatAvatar pada akhirnya akan dapat menghasilkan aset 3D apa pun berdasarkan kebutuhan pengguna, menjadikan kreasi dunia virtual lebih mudah diakses dan terjangkau untuk industri game, film, dan metaverse.

Namun, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum teknologi itu dapat diadopsi secara luas, seperti pengembangan perangkat keras untuk pembuatan gambar 3D presisi tinggi, biaya pengembangan, dan masalah etika.

Text to 3D avatar with well-defined UV, rigging, and PBR textures.

Introducing #ChatAvatar - now available at https://t.co/U5IVo3ECOZ.

The wave of #generativeAI is now on 3D industry. pic.twitter.com/NOH1eCDAl3 — Deemos Tech (@DeemosTech) April 2, 2023

Deemos Technologies diinkubasi di ShanghaiTech University dan menerima dana dari Sequoia China Seed Fund dan Miracle Plus pada tahun 2022. Dengan tujuh tahun data wajah dari Tahap Plenoptic, sistem pemindaian wajah berskala mikron, Deemos dapat menghasilkan aset yang digerakkan secara presisi dalam satu hari dan proses paralel hingga sepuluh sekaligus.

Perusahaan tersebut bertujuan untuk membangun sistem identitas metaverse dari teknologi yang mendasarinya, melalui pembuatan avatar 3D beresolusi tinggi, penyesuaian, dan interaksi pintar. Mereka berencana untuk membuat aset "game-ready" di semua kategori, termasuk wajah manusia, dan membawa humanisasi digital ke level berikutnya.