×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Tiongkok rencanakan misi planet terbesar pada 2028

Oleh: Erlan - Sabtu, 29 Maret 2025 11:00

Badan antariksa Tiongkok (CNSA) baru saja mengumumkan jadwal beberapa misi planet paling ambisius dalam sejarah eksplorasi luar angkasa negara tersebut.

Tiongkok rencanakan misi planet terbesar pada 2028
Sumber: China National Space Administration

Badan antariksa Tiongkok (CNSA) baru saja mengumumkan jadwal beberapa misi planet paling ambisius dalam sejarah eksplorasi luar angkasa negara tersebut. Dilansir dari ArsTechnica, misi-misi ini mencakup pengambilan sampel Mars, eksplorasi asteroid, dan penerjunan ke bulan Jupiter, yang rencananya akan dimulai pada 2028–2027. Langkah ini memperkuat posisi Tiongkok sebagai pemain utama dalam kompetisi eksplorasi antariksa global.

Misi pertama yang menjadi sorotan adalah Tianwen-3, yang ditargetkan meluncur pada 2028. Misi ini bertujuan mengumpulkan dan membawa pulang sampel batuan Mars ke Bumi, menyaingi proyek serupa yang digarap NASA dan ESA. Jika berhasil, Tiongkok akan menjadi negara pertama yang menyelesaikan misi pengambilan sampel Mars secara mandiri. Teknologi drill dan sistem peluncuran ulang (ascent vehicle) yang dikembangkan CNSA menjadi kunci keberhasilan misi ini.

Selain Mars, Tiongkok juga menyiapkan misi ke asteroid dekat Bumi, Tianwen-4, yang dijadwalkan mengumpulkan data material asteroid pada 2029. Namun, yang paling mengejutkan adalah rencana misi ke Callisto, salah satu bulan Jupiter, pada 2029. Misi ini akan fokus mencari tanda-tanda air cair dan potensi kehidupan di bawah permukaan es Callisto. Untuk mencapainya, CNSA mengembangkan pesawat luar angkasa bertenaga nuklir yang mampu bertahan di lingkungan radiasi ekstrem Jupiter.

Misi-misi ini tidak lepas dari tantangan teknis dan finansial. Misalnya, jarak Jupiter yang mencapai 630 juta kilometer dari Bumi memerlukan sistem komunikasi dan navigasi canggih. Namun, kesuksesan misi ini bisa merevolusi pemahaman manusia tentang tata surya dan membuka peluang kolaborasi internasional. Ilmuwan Eropa dan AS dikabarkan tertarik berbagi data dengan CNSA, meskipun kompetisi geopolitik antariksa masih menjadi hambatan.

Tiongkok sedang memperluas infrastruktur pendukungnya, termasuk teleskop radio baru di Tibet untuk memantau misi jarak jauh, serta pengembangan roket Long March 9 berdaya angkut 100 ton. Roket ini dirancang untuk mendukung misi berawak ke Bulan dan Mars dalam dekade berikutnya.

Kepala CNSA, Zhang Kejian, menegaskan bahwa ambisi ini bukan hanya tentang prestise, tetapi juga kontribusi ilmiah jangka panjang. "Eksplorasi antariksa adalah warisan untuk generasi mendatang," ujarnya dalam konferensi pers terbaru.

Dengan rencana ini, Tiongkok semakin mendekati mimpi menjadi pemimpin eksplorasi antariksa pada 2045. Misi-misi tersebut tidak hanya akan menguji kemampuan teknologi mereka, tetapi juga mengubah peta kompetisi antariksa global yang selama ini didominasi AS dan Rusia.

×
back to top