Tiongkok umumkan internet tercepat di dunia, 1,2 terabit per detik

Tiongkok telah mengumumkan layanan internet generasi berikutnya yang pertama di dunia, melampaui prediksi industri dalam dua tahun terakhir. Jaringan andalan baru ini, konektivitas data penting yang menghubungkan kota-kota besar, menawarkan kecepatan transmisi data yang mengesankan sebesar 1,2 terabit per detik. Kecepatan ini sepuluh kali lebih cepat dibandingkan kebanyakan rute internet utama saat ini dan menandai lompatan signifikan dalam internet global.

Mencakup lebih dari 3.000 kilometer, jaringan ini menghubungkan Beijing, Wuhan, dan Guangzhou melalui sistem kabel serat optik yang ekstensif. Resmi beroperasi sejak bulan Juli, keandalan dan efisiensi jaringan telah teruji dan terbukti secara menyeluruh. Dilansir dari Gizmochina (15/11), pencapaian luar biasa ini merupakan hasil upaya kolaboratif yang melibatkan Universitas Tsinghua, China Mobile, Huawei Technologies, dan Cernet Corporation.

Meskipun sebagian besar jaringan tulang punggung internet global saat ini beroperasi pada kecepatan sekitar 100 gigabit per detik, jaringan baru Tiongkok berhasil melampaui standar ini, bahkan melampaui peningkatan internet yang baru-baru ini dilakukan di Amerika Serikat menjadi 400 gigabit per detik. Koneksi Beijing-Wuhan-Guangzhou adalah bagian dari proyek Infrastruktur Teknologi Internet Masa Depan (FITI) yang ambisius, yang sedang dibuat selama satu dekade dan merupakan kelanjutan dari China Education and Research Network (Cernet).

Proyek FITI, di bawah kepemimpinan Wu Jianping dari Chinese Academy of Engineering, bertujuan tidak hanya untuk menciptakan jalur supercepat tetapi juga meletakkan dasar bagi internet yang lebih cepat di masa depan. Wakil Presiden Huawei Technologies Wang Lei menyoroti kapasitas jaringan yang luar biasa, yang mampu mentransfer data setara dengan 150 film berkualitas HD hanya dalam satu detik.

Jaringan baru ini diibaratkan seperti jalur kereta supercepat, menggantikan beberapa jalur reguler untuk membawa jumlah data yang sama, seperti yang dijelaskan oleh Xu Mingwei dari Universitas Tsinghua. Analogi ini menggarisbawahi efisiensi dan efektivitas biaya dari sistem baru, sehingga lebih mudah untuk dikelola sekaligus menangani beban data yang jauh lebih tinggi.

Di luar kemampuan teknisnya, jaringan ini sangat penting untuk pendidikan nasional, penelitian, dan kebutuhan baru dalam transfer data untuk aplikasi seperti kendaraan listrik yang terhubung dan teknologi industri 5G. Proyek FITI, yang didukung oleh pemerintah dan dikelola oleh Kementerian Pendidikan, merupakan tonggak sejarah yang luar biasa, tidak hanya dalam teknologi internet tetapi juga dalam upaya Tiongkok mencapai kemandirian teknologi.

Pengembangan jaringan ini melibatkan produksi dalam negeri dari seluruh komponen perangkat lunak dan perangkat keras, menandai pergeseran dari ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing. Tim yang dipimpin oleh Wu Jianping telah membuat kemajuan signifikan dalam router, switch, dan koneksi serat optik, yang menunjukkan semakin besarnya kecakapan Tiongkok dalam teknologi internet.