Uji coba rudal hipersonik Inggris tembus 5 Mach

Inggris berhasil mencapai terobosan penting dalam pengembangan teknologi pertahanan dengan menyelesaikan uji coba darat mesin rudal hipersonik generasi terbaru. Berdasarkan laporan dari New Atlas, mesin yang dirancang untuk mencapai kecepatan Mach 5 (6.174 km/jam) ini diuji oleh konsorsium yang dipimpin Reaction Engines, perusahaan teknologi dirgantara asal Inggris, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Inggris dan mitra internasional.

Mesin tersebut mengadopsi teknologi Synergetic Air-Breathing Rocket Engine (SABRE), yang memungkinkan rudal beroperasi di dua mode: menggunakan udara atmosfer saat lepas landas dan beralih ke oksigen cair di ketinggian tinggi. Sistem pendingin canggihnya mampu menangani suhu ekstrem hingga 1.000°C, menjadikannya stabil pada kecepatan hipersonik. Keberhasilan uji coba ini membuka jalan bagi rudal yang lebih cepat, sulit dilacak, dan mampu menembus pertahanan musuh.

Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) Inggris, yang bertujuan mengejar ketertinggalan dari negara seperti AS, Rusia, dan China dalam perlombaan senjata hipersonik. Menteri Pertahanan Inggris menegaskan bahwa teknologi ini akan memperkuat kemampuan deterensi dan respons strategis negara.

Selain aplikasi militer, mesin SABRE juga berpotensi digunakan untuk misi luar angkasa komersial. Namun, para kritikus mengingatkan risiko eskalasi persenjataan global jika teknologi hipersonik semakin masif. Uji terbang rudal ini diprediksi akan dilakukan dalam 2-3 tahun mendatang, menandai babak baru dalam era pertahanan hipersonik.

Dengan capaian ini, Inggris tidak hanya memperkuat posisinya di peta pertahanan global tetapi juga menegaskan peran industri teknologinya sebagai pionir inovasi kecepatan tinggi. Langkah ini menjadi sinyal bahwa perlombaan hipersonik kini memasuki fase lebih intensif, dengan implikasi luas bagi keamanan internasional.