Adu gesit Oppo VOOC 3.0 vs Qualcomm Quick Charge 4+
Teknologi VOOC (Voltage Open Loop Multi-step Constant-Current Charging) milik Oppo, berbeda dengan teknologi isi ulang cepat milik Qualcomm yang disebut QuickCharge. Seberapa jauh perbedaanya? Berikut hasil ujinya.
Teknologi perangkat pintar selalu berkembang. Tidak hanya soal kamera smartphone, bagian penting lainnya adalah peningkatan di sektor isi ulang daya baterai. Tanpa pengembangan inovasi di bidang ini, tentunya smartphone jadi kurang bermakna. Pasalnya, daya baterai pada smartphone berfungsi untuk menghidupkan mesin smartphone.
Oleh karena itu Oppo berkonsentrasi meningkatkan inovasi teknologi pengisian ulang daya baterai cepatnya yang mereka sebut Voltage Open Loop Multi-step Constant-Current Charging (VOOC). Perlu diketahui VOOC yang telah sampai ke pengembangan hingga generasi ketiga ini, merupakan yang tercepat dan teraman.
VOOC 3.0 mampu menjaga temperatur perangkat saat isi ulang tanpa membuat perangkat menjadi kepanasan. Jadi teknologi isi ulang ini aman, meski pengguna menggunakannya sembari bermain gim dan menonton video.
Mekanisme pengisian baterai VOOC 3.0 berbeda dengan teknologi pengisian daya cepat yang lain. Ada konsep cool charging pada VOOC 3.0, Oppo memilih menaikkan arus (ampere) 5V/4A untuk menghasilkan daya 20W. Karena VOOC lebih memilih menaikkan ampere daripada voltase, maka proses pengisian daya pun lebih dingin.
Selain VOOC, Qualcomm juga mengembangkan teknologi isi ulang daya cepat yang disebut QuickCharge. Teknologi buatan Qualcomm ini seringkali kita temukan di beragam merek smartphone lainnya, selama mereka menggunakan chipset Snapdragon buatan Qualcomm. Sementara VOOC memang teknologi khusus yang hanya bisa ditemukan di perangkat Oppo.
Untuk mengetahui, mana yang lebih cepat di antara kedua teknologi ini, tim Tek.id pun membuat sebuah eksperimen sederhana. Oppo Reno yang ada di tim Tek.id, memang hadir dengan dukungan teknologi VOOC 3.0.
VOOC 3.0 memungkinkan isi ulang dalam waktu yang cepat. Berkat teknologi itu, perusahaan asal Tiongkok ini bahkan mengklaim mampu mengisi daya ponsel dari kapasitas 0% ke 75% hanya dalam waktu 30 menit. Kecepatan ini tentunya bermanfaat bagi pengguna yang kini mobilitasnya semakin tinggi. Belum lagi aktivitas pengguna yang semakin bergantung pada smartphone, membuat Oppo Reno ini harus terus standby setiap saat.
Pengujian Tek.id menunjukkan daya smartphone ini memang bisa diisi ulang dalam waktu cukup singkat. Secara umum, Oppo Reno bisa diisi ulang dari kapasitas 0%-100% dalam waktu sekitar 1 jam 15 menit. Durasi ini terbilang singkat mengingat kapasitas baterai Oppo Reno yang cukup besar.
Di lain sisi, teknologi Qualcomm QuickCharge versi 4+ belum mampu menyaingi teknologi VOOC 3.0 dalam hal kecepatan pengisian. Pada adapter QuickCharge 4+ yang kami uji, dukungan output-nya pun hanya berkekuatan 18W. Hasil pengujian kami membuktikan, butuh waktu 1 jam 36 menit untuk mengisi ulang baterai dari kapasitas 0% hingga penuh. Hasil ini didapatkan dengan menggunakan adaptor chager yang mendukung teknologi Qualcomm QuickCharge.
Secara rinci, Oppo Reno terisi penuh dalam waktu 75 menit, sementara smartphone dengan charger QuickCharge 4+ membutuhkan waktu 93 menit. Perhitungan rata-ratanya, daya baterai Oppo Reno terisi 1,3% per menit pada pengisian VOOC 3.0. Sedangkan pada QuickCharge, rata-rata dayanya terisi 1,07% per menit. Dengan demikian, pengisian daya Oppo Reno yang didukung teknologi VOOC 3.0 terbilang lebih cepat daripada Qualcomm QuickCharge 4+.
Tak hanya pengisian dayanya yang cepat, masa penggunaan Oppo Reno juga terbilang tahan lama. Dengan baterai 3.765 mAh, smartphone ini bisa mengakomodir aktivitas mobile seharian. Sebagai gambaran, daya Oppo Reno hanya terkuras 15% untuk streaming Youtube selama kurang lebih dua jam. Saat dayanya tersisa 1% pun, ponsel ini masih bisa bertahan bahkan dalam keadaan wifi dan bluetooth aktif.