sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
Selasa, 15 Jan 2019 20:58 WIB

Analis anjurkan Apple potong harga iPhone XR

Sementara Apple terus membuat iPhone XS untuk jajaran premium, analis mengusulkan harga iPhone XR ditekan.

Analis anjurkan Apple potong harga iPhone XR
iPhone XR (Mashable)

Semenjak kehadiran iPhone X, bayak yang berpikir bahwa perangkat tersebut ditujukan bagi mereka yang berkantong tebal. Harga jual perangkat tersebut memang di atas rata-rata kemampuan ekonomi konsumen untuk membeli smartphone. Bandrol iPhone X saja mencapai USD1.000 atau Rp14 juta lebih.

Alhasil, dengan harga yang melambung tinggi ini, para penggemar teknologi pun semakin meninggalkan produk milik Apple tersebut. Terlebih lagi, saat ini harga iPhone XS dan XS Max yang melebihi harga generasi sebelumnya.

Inilah sebabnya mengapa analis Wedbush, Daniel Ives, berpikir bahwa Apple perlu melakukan pemotongan harga yang signifikan. Dari beberapa perangkat, dia menyarankan untuk melakukan pemotongan harga pada iPhone XR.

"Seperti yang telah kita diskusikan dengan investor, iPhone XR jadi faktor utama dalam kekacauan pendapatan kuartal terakhir (Desember) perusahaan. Sedangkan mereka menempatkan iPhone XS pada poin harga premium,” kata Daniel.

"Mungkin beberapa investor akan khawatir dengan pemotongan harga (iPhone XR),,, tapi mengambil satu langkah mundur merupakan pilihan yang cukup tepat untuk Apple," katanya.

Sekadar informasi, CEO Apple, Tim Cook, baru-baru ini mengakui bahwa permintaan iPhone lebih lemah dari yang ia harapkan. Dia juga menyatakan bahwa penjualan di China tidak sebaik dengan keinginannya.

Beberapa pihak mengatakan bahwa hal ini mungkin terjadi karena boikot informal yang terjadi di China. Pasalnya perang dagang antara Amerika dan China juga jadi faktor X. Selain itu banyaknya perangkat yang lebih terjangkau, yang dibuat oleh OEM China yang memiliki fitur yang hampir serupa juga menggerogoti penjualan iPhone.

Share
×
tekid
back to top