Dan Galaxy A35 5G membikinnya abadi

Siang itu di Selatan Jakarta, Taufiq Furqan, MX Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, dihiasi panggung yang mereka sebut berwarna Awesome Lilac, memulai pembicaraannya dengan angka penjualan dua produk terbaru Samsung: Galaxy A55 5G dan Galaxy A35 5G yang “animonya tinggi.” Dia mengaku ditanya banyak jurnalis karena stok kedua produk tersebut habis di sejumlah e-commerce.

“Sebenarnya event hari ini buat teman-teman nyobain langsung Galaxy A35 5G,” katanya (15/3).

Apa yang membuat Galaxy A35 5G istimewa?

Saya sempat diskusi dengan Taufiq tentang warna seri A55 5G dan A35 5G yang terbaru ini. Kami sepakat, warnanya terlihat istimewa: cerah pastel, tidak spesifik untuk gender tertentu. Ibarat warna-warna dalam The Grand Budapest Hotel. 

Tentu saja, animo tinggi itu tidak bisa dilepaskan dari timing. Samsung meluncurkannya di Bulan Ramadan, saat orang berharap akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya, dan juga fakta bahwa sepanjang tahun 2024, Samsung adalah pabrikan pertama yang merilis produk flagsip dan middle. Ini tak mengabaikan fakta penting lainnya bahwa seri terbaru tersebut mengusung banyak peningkatan, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. “Heat spreader A35 5G yang baru ini 74 persen lebih besar dari seri sebelumnya,” kata Taufiq.

Taufiq juga sempat ditanya jurnalis mengenai desain Galaxy A Series yang tidak jauh berbeda dengan Galaxy S. Kata dia, Samsung memang ingin menjaga identitas Galaxy di seluruh segmen produk. Harapannya, konsumen akan merasa akrab atau sudah mengenali produk tersebut.

Evolusi produk ponsel pintar Samsung agaknya makin mengarah kepada “less is more”. Saya secara pribadi sangat mengapresiasi perkembangan OneUI yang mengakhiri era TouchWiz sejak tahun 2019. OneUI jauh lebih simpel dan terasa seamless di berbagai produk Samsung. Selain itu, Samsung kian getol memperkuat keamanan pengguna melalui Knox. Samsung menjaga pengalaman penggunaan dari iklan yang mengganggu yang kini jadi kenormalan baru di UI ponsel pabrikan China.

Jadi, kenapa A55 5G dan A35 5G harus lahir di bulan Ramadan? 

Di Indonesia, saat matahari terbenam di bawah cakrawala dan adzan maghrib memenuhi udara, kota dan desa berubah. Jalanan, yang tadinya ramai dengan kesibukan sehari-hari, melambat menjadi langkah kontemplatif. Keluarga berkumpul, teman bersatu kembali, dan puasa diakhiri dengan ungkapan penuh rasa syukur. Dalam momen seperti ini, selalu ada kisah yang menunggu untuk diceritakan, dan kebersamaan untuk direkam dengan ingatan. Namun, kita tahu, ingatan sering seperti air yang mengalir; ia bisa jernih dan menghidupkan, tapi juga mudah menguap dan meninggalkan hanya sedikit bekas di batu. Kenapa harus mengandalkan ingatan jika Galaxy A55 5G atau Galaxy A35 5G bisa membikinnya abadi?