Kerjasama Galaxy Note 10 dan Windows, seperti iPhone dan Mac
Pada saat peluncuran Samsung Galaxy Note 10 Rabu (7/8) lalu, Samsung dan Microsoft mengumumkan sebuah kerjasama jangka panjang. Awalnya dari perangkat Samsung Galaxy Note 10.
CEO Samsung, DJ Koh, pada Rabu (7/8) lalu di acara Samsung Unpacked, Brooklyn, New York, bahwa Samsung menjalin kerja sama jangka panjang dengan Microsoft. Kerjasama ini akan berawal dari Samsung Galaxy Note 10. Perangkat ini diklaim akan bekerja sangat baik dengan OS Windows seperti iPhone dengan Mac.
Untuk melakukannya, Samsung membungkus Note 10 dengan aplikasi Your Phone milik Microsoft. Lewat aplikasi itu, Galaxy Note 10 dapat akses langsung ke PC beroperasi Windows. Jadi, ketika di kantor, pengguna tidak perlu beralih dari ponsel ke PC, karena sudah menjadi kesatuan.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan Galaxy Note 10 setelah terhubung dengan komputer Windows?
Dengan Link to Windows, pengguna hanya perlu memasang Note 10 mereka ke Windows PC, dan layar ponsel akan langsung muncul di desktop (mirroring). Setelahnya, PC pengguna bisa mengakses banyak hal di dalam ponsel seperti halnya pengguna iPhone di Mac.
Pengguna bisa membaca dan menulis pesan lewat PC, juga mengakses langsung gambar di ponsel lewat komputer mereka. Selain itu, ke depannya pengguna Note 10 juga akan bisa menerima dan mengangkat panggilan ponsel lewat PC.
Kemudian yang terpenting adalah, pengguna Note 10 juga akan mendapatkan dukungan dari berbagai software Microsoft. Misalnya sinkronisasi otomatis Microsoft OneDrive dari Samsung Gallery. Jadi foto-foto di Galaxy Note 10 akan tersalin otomatis di penyimpanan cloud OneDrive.
Kemudian, aplikasi email Outlook Microsoft dan aplikasi produktivitas Office seperti Word, Excel, dan PowerPoint juga ada di Galaxy Note 10 dengan sentuhan khusus. Tentunya, aplikasi ini juga akan mengoptimalkan fungsi S Pen misalnya, mengintip isi email dengan S Pen tanpa menyentuh layar ponsel.
Samsung sendiri juga mengenalkan laptop Galaxy Book S yang merupakan hasil kerjasama dengan Microsoft dan Qualcomm. Sayangnya, laptop seharga USD999 (Rp14,1 juta) itu tidak akan masuk ke Indonesia.