Lenovo dan Moto kamu kemana, kami rindu
Brand smartphone kelas menengah yang sempat besar ini, terutama Lenovo, kini seolah mati suri. Kami merindukan kehadirannya kembali.
Apa kabar Lenovo? Lama tidak mendengar kabar baik dari vendor ponsel pintar yang satu ini. Praktis semenjak Lenovo Group sibuk mengembangkan brand Moto 2017 lalu, brand smartphone Lenovo sendiri tidak lagi menggedor pasar sekuat sebelum-sebelumnya. Terakhir kali meluncurkan produk anyar, Lenovo Group membesut produk kelas menengah ke bawah, Moto G5s Plus, Moto E4 Plus, dan Moto C Plus pada September 2017.
Kami ingat di tahun 2015, saat itu Lenovo cukup kuat dan memang mampu bersaing merebut hegemoni pasar ponsel pintar kelas menengah Indonesia yang sarat persaingan. Kendati Lenovo hanya ada di posisi kelima menurut data pangsa pasar smartphone rilisan IDC di tahun 2015, brand ini cukup “menakutkan”. Pertumbuhan tahunannya meyakinkan, di angka 31,3 persen kala itu. Pertumbuhan bisnisnya hanya kalah dari Asus yang pada tahun yang sama mencatat pertumbuhan bisnis impresif sebesar 231,4 persen.
Periode 2015-2016, Lenovo mampu menempatkan diri di ceruk pasar dan membangun persepsi yang cukup baik di kalangan konsumen. Pada saat itu Lenovo juga mulai dikenal sebagai merk ponsel pintar kelas menengah berharga terjangkau yang memiliki fitur-fitur khas.
Bahkan Lenovo berhasil menanamkan persepsi sebagai ponsel bertenaga mumpuni lewat gelontoran ponsel pintar berbaterai besar mereka. Kami masih ingat deretan ponsel andalan Lenovo seperti, Lenovo P2, P2 Turbo, P1, P1 Turbo. Rata-rata jejeran ponsel Lenovo yang tadi punya kapasitas baterai di atas 4000 mAh dan mesin yang bisa diandalkan. Selain itu, tiap kali diluncurkan, ponsel andalan Lenovo di atas selalu ludes di pasaran.
Kabar Lenovo Group di 2018
Beberapa nama eksekutif Lenovo Mobile di Indonesia kini hengkang. Kabar paling awal datang dari Miranda Vania Waroka, mantan Marketing Lead Lenovo Mobile Indonesia ini kini memperkuat skuad Nokia Indonesia. Kabar kedua datang dari Anvid Erdian. Ia baru saja mengosongkan bangku Product and Sales Operations Lead di Lenovo.
Sementara keberadaan Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R. Suhadi, masih misterius. Adrie seolah menghilang dan tidak menjawab pesan maupun panggilan telepon kami. Menilik akun LinkedIn Adrie, tercantum jabatannya masih diperusahaan yang sama, namun dengan posisi Chief Operating Officer Motorola Mobility.
Tanpa jajaran pejabat pentingnya, bisnis operasi Lenovo di Indonesia tentu seolah lumpuh. Apalagi sejauh ini belum diketahui siapa pengganti posisi Anvid atau Miranda yang kini kosong. Anvid sendiri menuturkan staf di Lenovo Mobile Indonesia masih tetap ada. Namun demikian, koordinasinya langsung dengan Lenovo Singapura.
Kondisi ini cukup disayangkan, hingga saat ini tak ada smartphone baru yang diluncurkan Lenovo ataupun Moto di Indonesia. Padahal perusahaan asal China itu merilis beberapa smartphone baru seperti Lenovo Z5 di kampung halamannya.
Hal ini memicu tanda tanya terkait operasional bisnis mereka di Indonesia. Kendati begitu, Anvid menyebut bahwa pelanggan tak perlu khawatir jika mengalami masalah pada smartphone Lenovo, karena service center mereka masih membuka layanan setidaknya hingga 12 bulan ke depan.