Mencoba Garmin Venu 3 Series, dua ukuran spek sama
Garmin Venu 3 dan Venu 3S hadir sebagai smartwatch yang dirancang untuk lebih mengerti penggunanya. Baik Venu 3 maupun Venu 3S akan mendampingi pengguna dalam perjalanan self discovery.
Belum lama ini Garmin meluncurkan dua smartwatch terbaru mereka ke Indonesia. Kedua wearable ini adalah Garmin Venu 3 dan Garmin Venu 3S yang dikhususkan untuk olahraga. Secara spesifikasi dan desain, baik Venu 3 dan Venu 3S memiliki aspek yang sama. Hal yang membedakan antara keduanya adalah ukuran diameter dan daya tahan baterainya. Kebetulan saya berkesempatan untuk menjajal sedikit kedua produk ini.
Untuk model Garmin Venu 3, ini mengusung ukuran diameter 45 mm sehingga lebih cocok untuk pengguna pria. Di sisi lain, dengan ukuran diameter 41 mm, Garmin Venu 3S lebih cocok untuk pengguna perempuan. Di tangan saya, tentu lebih pas dengan model Venu 3. Pasalnya, iseng saya mencoba versi Venu 3S, smartwatch ini terlihat agak terlalu kecil untuk pergelangan tangan saya dengan strap yang hanya menyisakan cukup ruang.
Daya tahan baterai Garmin Venu 3 mampu hingga 14 hari dalam mode smartwatch, yang mana cukup lama. Sedangkan Garmin Venu 3S memiliki daya tahan baterai hingga 10 hari dengan pemakaian yang sama. Untuk mengisi ulang, terdapat port khusus smartwatch Garmin. Artinya, model smartwatch Garmin lawas bisa diisi ulang menggunakan kabel charger milik Venu 3 atau Venu 3S.
Meski demikian, kabel Charger Venu 3 Series kini hadir dengan ujung USB-C yang menurut Garmin lebih fleksibel sehingga dapat kompatibel dengan laptop atau perangkat modern lainnya daripada port USB-A. Dengan demikian, kamu harus menggunakan adaptor USB-C ke USB-A jika terpaksa harus menggunakan charger atau sumber daya yang tidak memiliki antarmuka port USB-C.
Sebagai catatan, Garmin tidak menyediakan adaptor tersebut di paket penjualan Venu 3 Series, kepala charger juga tidak disiapkan. Smartwatch ini memiliki dukungan fast charging (tetapi tidak disebutkan berapa dayanya), hanya menyebutkan perlu “sekitar 1 jam” untuk mengisinya hingga penuh.
Smartwatch tersebut hadir dengan layar AMOLED lingkaran. Seperti yang yang kita tahu, teknologi panel ini menampilkan warna dan kontras sangat bagus. Menurut pandangan saya, layar AMOLED ini masih terlihat meski di bawah penyinaran matahari yang terik meski tidak sebagus panel layar MIT (memory-in-pixel) yang ada pada Garmin seri Fenix.
Hal yang menarik lainnya adalah Venu 3 Series memberikan respons yang baik ketika saya menggunakannya, layar otomatis menyala ketika saya melakukan gestur layaknya orang-orang melihat waktu pada jam tangan. Speaker yang dimilikinya pun terdengar lantang meski di luar ruangan, tetapi tidak menghadirkan suara distorsi, sehingga dapat didengar ketika ia memberi aba-aba saat mulai olahraga atau mode lainnya.
Kini seri wearable terbaru dari Garmin itu dilengkapi dengan OHR Sensor baru. Garmin Elevate Gen 5 menawarkan lebih banyak green light channel, memungkinkan akurasi sensor yang lebih baik. Sensor OHR Gen 5 ini memiliki 6 titik LED hijau, 2 titik LED orange dan 4 reseptor. Lebih banyak LED dapat menghasilkan lebih banyak titik data yang kemudian dapat divalidasi silang untuk meningkatkan akurasi.
Dengan bantuan Sleep Coach, dapatkan skor tidur dan pelatihan yang dipersonalisasi untuk mengetahui berapa lama kamu perlu tidur dan bagaimana dapat meningkatkannya. Bahkan pantau tahapan tidur dan tidur siang yang berbeda — dan lihat beberapa metrik utama selama periode tidur, seperti status HRV untuk lebih memahami kesehatan.
Venu 3 dan Venu 3S sudah mendukung Nap Detection, yang secara otomatis mendeteksi tidur singkat dengan durasi minimal 10 menit dan maksimal 2 jam. Tidur singkat ini akan berpengaruh pada saran pemulihan dan Body Battery. Untuk harga, Garmin Venu 3 dan Venu 3S dijual dengan Rp7.999.000.