Microsoft akhiri produksi HoloLens 2, masa depan mixed reality dipertanyakan
Microsoft baru saja mengumumkan penghentian produksi HoloLens 2, perangkat augmented reality (AR) canggih mereka, tanpa rencana untuk memperkenalkan penggantinya.
Microsoft baru saja mengumumkan penghentian produksi HoloLens 2, perangkat augmented reality (AR) canggih mereka, tanpa rencana untuk memperkenalkan penggantinya. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama di tengah persaingan ketat dengan perusahaan lain seperti Apple dan Meta yang terus berinvestasi dalam teknologi mixed reality (XR).
HoloLens 2, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, telah menjadi alat penting bagi berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga manufaktur. Namun, meskipun memiliki potensi besar, perangkat ini tidak pernah mencapai popularitas yang diharapkan, sebagian besar karena harga yang tinggi dan fokus yang terlalu sempit pada pasar perusahaan.
Dilansir dari 9to5mac (2/10), Microsoft telah mengonfirmasi bahwa mereka akan terus mendukung HoloLens 2 dengan pembaruan perangkat lunak untuk memperbaiki masalah keamanan kritis dan bug hingga tahun 2027. Namun, setelah itu, dukungan akan sepenuhnya dihentikan. Pengguna yang tertarik masih dapat membeli perangkat ini hingga stok habis.
Keputusan untuk menghentikan HoloLens 2 tanpa pengganti ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Microsoft dalam pasar XR. Sementara perusahaan lain seperti Apple dengan Vision Pro dan Meta dengan Quest terus berinovasi, Microsoft tampaknya mengambil langkah mundur dari pasar ini. Sebaliknya, Microsoft telah memilih untuk bermitra dengan Meta, membawa aplikasi dan layanan mereka ke headset Quest.
Meskipun demikian, Microsoft tetap berkomitmen pada proyek Integrated Visual Augmentation System (IVAS) yang sedang diuji dengan Angkatan Darat AS. Proyek ini menunjukkan bahwa Microsoft masih melihat potensi dalam teknologi AR, meskipun mungkin lebih fokus pada aplikasi militer daripada pasar umum.
Dengan penghentian HoloLens 2, Microsoft tampaknya mengalihkan fokus mereka dari perangkat keras XR ke pengembangan aplikasi dan layanan yang dapat berjalan di perangkat lain. Ini mungkin mencerminkan perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar teknologi yang terus berkembang.
Keputusan ini menandai akhir dari era HoloLens, tetapi juga membuka kemungkinan baru bagi Microsoft untuk mengeksplorasi cara lain dalam memanfaatkan teknologi AR dan XR di masa depan.