Seni bermain foto low light, bikin nagih
Fotografi merupakan seni menangkap cahaya. Cahaya yang banyak menghasilkan foto yang baik. Tapi cahaya minim justru membuat foto dramatis.
Ketika tim Tek.id menerima workshop fotografi tahun lalu, ada sebuah pertanyaan yang dilemparkan fotografer senior kala itu.
“Apa sih fotografi itu?” tanyanya.
Banyak yang terjebak menjawab seni fotografi adalah mengambil gambar bagus, komposisi yang bagus, dan sebagainya. Dengan entengnya fotografer senior itu menjawab, fotografi itu adalah seni menangkap cahaya.
Masuk akal juga sih, karena tanpa cahaya, tidak akan menjadi sebuah foto. Kendati begitu, semua vendor produk elektronik yang memanfaatkan kamera, pasti berlomba soal siapa yang terkuat dalam menangkap cahaya low light. Vendor smartphone salah satunya, selalu mengangkat narasi ini sebagai bahan jualan mereka.
Tapi apakah benar kamera berkemampuan low light ini memenuhi kebutuhan konsumen? Bisa saja cuma gimmick jualan semata.
Perlu diketahui, menangkap cahaya remang-remang atau low light memang memaksa kemampuan kamera ke level yang lebih tinggi lagi. Semuanya demi mampu menghasilkan visualisasi berkualitas baik. Pasalnya seringkali gambar dalam kondisi low light menjadi buruk, apalagi kamera smartphone punya kendala pada bukaan diafragma yang kecil. Hasilnya, gambar kamera smartphone jadi berkualitas rendah, banyak distorsi, tidak fokus, dan timbulnya cacat gambar lainnya.
Sementara itu, saat mampu menghasilkan foto yang baik dari sumber cahaya minimalis, justru menambah kesan artistik dan dramatis. Objek-objek foto seperti momentum sunset dan sunrise merupakan teknik pengambilan foto low light. Bahkan suasana sunyi malam pun bisa membangkitkan keindahan tersembunyi dari seni fotografi low light ini.
Peralatan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan menangkap foto low light. Untuk itu, kami membawa smartphone Oppo F11 Pro mengarungi malam di Jakarta. Berburu sumber-sumber cahaya minimalis. Ini kami lakukan guna mengetahui, kenapa kita harus punya kamera smartphone tangguh di kondisi low light.
Pada umumnya, kita akan sering berhadapan dengan kondisi low light ini. Saat menangkap foto konser musik misalnya. Cahaya di atas panggung yang menerpa musisi terbilang rendah. Untuk itulah fotografer profesional biasanya menggunakan beragam lensa dan bantuan tripod, demi mendapatkan momen terbaik. Kendati begitu, bisakah kamera smartphone menghadapi tantangan tersebut, dengan hanya mengandalkan kamera bawaan mereka.
Oppo F11 Pro dilengkapi kamera utama 48 MP+5 MP. Bukaan diafragmanya f/1.79. Spesifikasi hardware kamera ini secara langsung meningkatkan kepekaan terhadap cahaya. Artinya, cahaya yang masuk ke lensa lebih banyak dari kamera smartphone lainnya.
Teknologi Tetracell F11 Pro juga mampu menganalisis dan menggabungkan data dari empat piksel di kameranya. Ini pun melipat gandakan ukuran piksel foto. Artinya, foto lebih terang dan minim noise.
Dalam kondisi cahaya berlimpah, kamera F11 Pro bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi, 48 MP. Dalam kondisi cahaya minim F11 Pro memampatkan piksel foto demi menghadirkan ketajaman gambar.
Tentunya kami juga sempat mengadunya dengan ponsel lain. Resolusi kamera belakang ponsel lain sama yakni 48 MP. Kendati begitu, terlihat perbedaan di antara keduanya. Bila kita perhatikan secara seksama, daun-daun di pepohonan kehilangan detail. Sementara Oppo F11 Pro mampu mempertahankannya. Kualitas foto makin kentara perbedaannya, saat melihat plang neon di sebelah gedung. Tampak hasil tangkapan Oppo F11 Pro terbaca jelas, sementara kompetitornya tidak bisa menghasilkan gambar lebih jelas.
Di luar dari sisi teknologinya, menangkap foto low light memberi keasyikan tersendiri. Tantangannya adalah menggugah penglihatan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan sihir foto low light. Namun dii kamera smartphone pada umumnya, ada batasan pada shutter speed, ISO, bukaan lensa, serta white balance.
Kesemuanya ini sebenarnya bisa diulik secara manual di kamera ponsel masa kini. Perlu latihan konsisten untuk mengasah teknik pengaturan manual ini. Di Oppo F11 Pro ada fitur Ultra Night Mode yang bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan foto low light secara otomatis.
Hanya saja, saat kita memencet tombolnya, butuh waktu sekitar 3 detik. Oleh karena itu tangan yang tidak stabil terkadang membuahkan foto yang kurang fokus. Alat bantu seperti mini tripod bisa membuat hasil foto Anda jadi lebih fokus.
Bagaimana, apakah Anda siap mengeksplorasi foto-foto low light hanya lewat kamera ponsel saja?