Siap dijual, Huawei stok 6 juta unit seri P30
Kini laporan yang berasal dari publikasi lokal China menyebutkan Huawei telah menyiapkan stok seri P30 sekitar 6 juta unit.
Huawei telah meluncurkan jajaran smartphone andalannya bertajuk P30. Seri ini memiliki beberapa model mencakup P30, P30 Pro dan P30 Lite. Ponsel ini akan mulai dijual di China pada 11 April mendatang. Tak lama lagi, jajaran Huawei P30 juga akan dijual di Indonesia dan negara lainnya.
Kini laporan yang berasal dari publikasi lokal China menyebutkan Huawei telah menyiapkan stok seri P30 sekitar 6 juta unit. Namun, stok ini ditujukan untuk pasar global, bukan hanya di China. Dilaporkan juga bahwa Huawei berencana menjual lebih dari 20 juta unit smartphone seri P30 di tahun ini.
Dilansir Gizmochina (9/4), mayoritas jajaran Huawei P30 diproduksi di pabrik Zhengzhou Foxconn di Henan. Pabrik tersebut juga dikenal menjadi tempat produksi utama iPhone. Namun tampaknya Huawei memanfaatkan lini produksi dan kapasitas Foxconn, setelah permintaan pesanan iPhone menurun tajam.
Huawei saat ini tengah menimbun unit seri P30 menyiapkan penjualan perdana di berbagai negara. Guna memenuhi permintaan, memastikan produksinya dan rantai pasokannya lancar, Huawei merekrut karyawan hingga diprediksi memiliki lebih dari 50.000 karyawan.
Di China, Huawei P30 Pro akan tersedia dalam tiga varian mencakup RAM 8GB/64GB seharga CNY3.988 (Rp8,4 juta), RAM 8GB/128GB seharga CNY4.488 (Rp9,4 juta), dan RAM 8GB/256GB yang dijual seharga CNY4.988 (Rp10,5 juta). Huawei juga akan menawarkan varian lain dengan penyimpanan yang lebih besar.
Di Indonesia sendiri, Huawei telah menjadwalkan penjualan jajaran P30 melalui pre order pada 12 April. Namun, untuk P30 Lite akan tersedia secara langsung tanpa melalui pemesanan terlebih dahulu. Sayangnya belum diketahui berapa harga jajaran Huawei P30 di Indonesia.
Belum lama ini CEO Huawei Consumer Business, Yu Chengdong, selama konferensi AWE 2019 di Shanghai mengatakan bahwa perusahaannya berencana menjual lebih dari 250 juta hingga 260 juta unit smartphone. Jumlah itu merupakan gabungan penjualan ponsel merek Huawei dan Honor sebagai sub-brand perusahaan. Pada akhirnya Huawei bertujuan untuk menjadi merek smartphone terbesar atau mempertahankan posisinya setelah Samsung.
