Smartphone flagship vs smartphone gaming, apa bedanya?
Memiliki kisaran harga yang sama, sebenarnya apa sih perbedaan dari smartphone flagship dan smartphone gaming?
Selama belasan tahun ini, pasar smartphone terbagi menjadi beberapa kategori besar, yakni flagship, high-range, mid-range, dan low-end. Namun, beberapa tahun kebelakang ini, muncul sebuah kategori baru, yakni gaming smartphone.
Bagi Sahabat Tek yang masih bingung membedakan flagship dan gaming, artikel ini akan membantu menjelaskan keduanya. Sebagai contoh, kami akan menggunakan Black Shark 2 Pro sebagai smartphone gaming dan Galaxy Note 10.
Seperti diketahui, keduanya hadir dengan prosesor terbaik dari Qualcomm. Note 10 Pro menggunakan prosesor Snapdragon 855 (di sebagian negara menggunakan Exynos 9825), sedangkan Black Shark 2 Pro menggunakan Snapdragon 855 +.
Perbedaan kedua prosesor ini ada di kecepatan clock. Snapdragon 855 memiliki konfigurasi 1 chipset Kryo 485 di kecepatan 2.8 GHz, 3 chipset Kryo 485 di kecepatan 2.4 GHz, serta 4 Kryo 485 di kecepatan 1.7 GHz.
Sementara Snapdragon 855 + memiliki konfigurasi 1 chipset Kryo 485 di kecepatan 2.96 GHz, 3 chipset Kryo 485 di kecepatan 2.42 GHz, serta 4 Kryo 485 di kecepatan 1.78 GHz.
GPU-nya juga berbeda. Meski sama-sama menggunakan GPU Adreno 640, GPU di Snapdragon 855 berkecepatan 585 MHz, sedangkan Snapdragon 855 di 672 MHz. Jadi, wajar Black Shark 2 Pro memiliki hasil benchmark yang lebih baik.
Peningkatan performa ini membuat prosesor terasa lebih panas. Namun, Black Shark pun sudah melakukan antisipasi dengan membuat sistem pendinginan bernama Direct Touch Liquid Cooling System 3.0.
Sistem pendingin ini pun diklaim menyentuh langsung semua komponen yang menghasilkan panas di dalam smartphone. Hal ini membuat Black Shark 2 Pro lebih dingin hingga 14 derajat celcius jika dibandingkan dengan smartphone lain, termasuk flagship.
Perbedaan lain terdapat di teknologi layar. Note 10 dan Black Shark 2 Pro menggunakan layar berbasis OLED. Black Shark menyematkan teknologi layar touch-sensing 240 Hz. Ini artinya, para gamer akan mendapatkan input lag yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan layar konvensional. Ingat, dalam pertandingan eSport, 1ms saja dapat menentukan menang kalah para gamer.
Tingkat presisi layarnya mencapai 0,3 mm, dan kecepatan respons layar 34,7 ms. Oh iya, refresh rate Black Shark 2 Pro juga sudah mendukung 60 Hz. Refresh rate ini cukup untuk menjalankan gim-gim populer saat ini dengan sangat mulus.
Selain itu, Black Shark menyematkan software khusus untuk gamer, yakni Shark Space.
Para gamer dapat mematikan notifikasi, memblokir telepon masuk, memprioritaskan jaringan internet, hingga mengoptimasi ponsel untuk bermain gim dalam satu kali klik. Fitur Shark Space ini juga bisa diakses untuk menyambungkan Black Shark 2 Pro dengan gamepad.
Pengguna juga dapat mengaktifkan mode ini dengan hanya satu usapan tangan saja, dengan menggeser ke kanan sebuah tombol di sisi kanan atas perangkat untuk masuk ke mode Shark Space.
Terakhir, dan paling penting adalah kapasitas baterai. Seperti diketahui, para gamer saat ini sering kali bermain dimana pun dan kapan pun. Hal ini membuat daya tahan baterai menjadi sangat krusial.
Di smartphone flagship, seperti Note 10, Samsung hanya menyematkan baterai 3.500 mAH. Di sisi lain, Black Shark 2 Pro hadir dengan baterai lebih besar, yakni 4.000 mAH.
Nah, gimana sahabat Tek? Sekarang sudah paham bukan perbedaan smartphone flagship dan smartphone gaming? Semoga dengan artikel ini, kalian tak lagi bingung membedakan kedua kategori smartphone tersebut.