Soal merger Galaxy S dan Note, Samsung: Itu rumor
Pihak Samsung Electronics Indonesia menuturkan bahwa kabar merger Galaxy S dan Note hanyalah rumor belaka
Galaxy Note dan Galaxy S menjadi jajaran smartphone yang diandalkan Samsung. Mulanya yang menjadi pembeda diantara kedua seri tersebut yaitu ukuran layar dan perangkat stylus. Namun seiring waktu kedua seri tersebut seolah menawarkan fitur yang tak begitu berbeda.
Hal tersebut menimbulkan rumor bahwa Samsung akan melebur Galaxy S dengan Galaxy Note. Apalagi dari sisi layar, hampir memiliki fitur serupa baik ukuran maupun teknologi yang melengkapinya.
Menanggapi hal tersebut, Jo Semidang, IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia menuturkan bahwa kabar itu hanyalah rumor. Lebih lanjut dia menyebut hingga saat ini baik Galaxy S maupun Galaxy Note masih memiliki konsumen di pasar.
"Ya itu kan rumor. Kita sih lihat dari konsumen aja deh, market-nya kan masih ada. Memang agak sedikit berbeda kalau target konsumennya... Kalau lihat konsumennya itu memang bisa dipisah. Jadi kalau dari sisi konsumen ya pasarnya ada. Itu rumor aja. Selama ada konsumen, inovasi Samsung ya untuk mereka," kata Jo kepada Tek.id usai peluncuran Note 9 di Jakarta (23/8).
Jo juga merinci perbedaan Galaxy Note dan Galaxy S. Seri S sendiri menurutnya digunakan oleh konsumen yang lebih suka bersenang-senang dalam menggunakan smartphone. Lain halnya dengan konsumen seri Note yang digunakan untuk mendukung produktivitas mereka.
"Kalau S series kita bilang leasure first, lebih untuk yang seneng-seneng aja. Kalau Note itu untuk yang work first, jadi ada sedikit kebutuhan untuk produktivitas. Note itu ya khas banget dengan S Pen-nya. Itu beda banget dengan seri yang lain, dan juga banyak konsumen yang cukup fanatik," ujarnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa selain fitur Galaxy S dan Note yang tumpang tindih, profitabilitas di divisi mobile Samsung juga menyusut. Samsung lantas dikabarkan akan menghilangkan jajaran Note menjadi Galaxy S premium. Alih-alih Note 10 meluncur di tahun depan, Samsung kemungkinan akan merilisnya dalam versi S10+ disertai layar 6,4 inci dan stylus S Pen.
Dengan konsep itu Samsung bisa menghemat biaya produksi dan pengembangan untuk dua handset yang berbeda. Konsep ini juga akan membuat Samsung mampu meningkatkan margin keuntungannya. Namun rupanya hal ini dinilai Samsung Indonesia sebagai rumor belaka.