Vivo X50 Pro+ punya kamera terbaik ke-3 versi DXOMark

X50 Pro+ adalah ponsel flagship terbaru dari Vivo yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 865. Tentu saja ponsel tersebut mengalahkan performa Vivo X50 Pro yang menggunakan chipset Snapdragon 765G. Spesifikasi teknis yang ada di ponsel ini adalah layar berpanel AMOLED dengan ukuran 6,56 inci. Ada pula dukungan RAM 8 hingga 12 GB serta penyimpanan internal 128 hingga 256 GB.

Dari sektor kamera, X50 Pro+ dilengkapi dengan empat kamera belakang yang masing-masing mengusung resolusi 50 MP dengan OIS, lensa tele tipe periskop dengan focal length 124 mm (setara 35 mm) beresolusi 13 MP, lensa tele 50 mm (setara 35 mm) dan terakhir adalah kamera berelensa ultra lebar 16 mm (setara 35 mm) dengan resolusi 13 MP.

Berkat keempat kamera tersebut, Vivo X50 Pro+ berhasil meraih 127 poin di pengujian yang dilakukan oleh DXOMark. Dengan skor tersebut, ponsel terbaru dari Vivo ini menduduki peringkat 3 kamera belakang terbaik versi DXOMark. Tempat pertama dan kedua peringkat itu masing-masing dimiliki oleh Xiaomi Mi 10 Ultra dengan skor 130 poin dan Huawei P40 Pro dengan skor 128 poin.

Seperti yang kita tahu, skor yang diberikan oleh DXOMark untuk pengujian kamera adalah nilai keseluruhan yang terdiri dari pengujian Photo dan Video. Untuk X50 Pro+ masing-masing untuk pengujian Photo dan Video adalah 139 poin dan 104 poin.

Sub nilai tertinggi untuk pengujian Photo adalah kualitas zoom dengan 109 poin. Ini tidak lepas dari lensa tele desain periskop yang memungkinkannya memiliki focal length lebih panjang daripada lensa tele ponsel konvensional. Zoom optikal yang diberikan X50 Pro+ adalah 5x sehingga jauh lebih unggul daripada zoom digital. Detail yang diberikannya terjaga dengan baik di seluruh rentang zoom.

Setelah zoom, sub nilai terbaik kedua dalam pengujian Photo adalah sistem AF. Ponsel ini mampu mengunci fokus dengan cepat dan akurat dalam semua kondisi pengujian yang dilakuakn oleh DXOMark. Dalam cahaya luar ruangan yang terang dan dalam pencahayaan dalam ruangan yang normal, ketajamannya sangat andal.

Dalam pengujian Video, sub nilai terbaik dipegang oleh AF dengan 98 poin. Sedangkan terbaik kedua terdapat pada pengujian stabilisasi dengan skor 94 poin. AF dalam mode video mampu bekerja dengan baik, serta konvergensi yang cepat dan pelecakan subjek bergerak yang efisien. Sementara itu stabilisasinya juga cukup efektif. Kemungkinan besar ini tidak lepas dari sistem peredam goyangan berbasis lensa atau OIS.