sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
  • partner tek.id realme
Jumat, 15 Mar 2024 12:11 WIB

3 fakta menarik tentang pengembangan NASA dalam membuat hijab khusus untuk astronot perempuan

NASA sedang mengembangkan hijab khusus yang memungkinkan astronaut perempuan untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat memakai pakaian luar angkasa.

3 fakta menarik tentang pengembangan NASA dalam membuat hijab khusus untuk astronot perempuan
Sumber: Google

NASA, lembaga penerbangan dan antariksa ternama Amerika Serikat, telah mengambil langkah revolusioner dalam mendukung kesetaraan gender di dunia antariksa. Kabar terbaru mengenai pengembangan hijab khusus bagi astronaut perempuan menjadi bukti nyata komitmen NASA untuk memastikan setiap individu dapat berpartisipasi secara optimal dalam eksplorasi luar angkasa. 

Inovasi ini muncul setelah Nora Al Matrooshi, wanita Arab pertama yang menjadi astronot dari Uni Emirat Arab (UEA), menyuarakan tantangan yang dihadapinya terkait penggunaan hijab konvensional di dalam pakaian luar angkasa.

Berikut 3 fakta mengenai hijab khusus untuk astronot perempuan NASA dilansir dari sciencetimes.com (14/3):

1. Tantangan dalam penggunaan hijab konvensional

Nora Al Matrooshi, sebagai seorang astronot perempuan, menghadapi kesulitan dalam menjaga rambutnya tertutup saat mengenakan pakaian luar angkasa dan helm yang resmi dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit atau EMU. Penggunaan hijab konvensional menjadi rumit karena harus memenuhi aturan penggunaan pakaian luar angkasa yang ketat.

2. Solusi darurat dari NASA

NASA merespons tantangan ini dengan mengembangkan hijab khusus yang memungkinkan astronaut perempuan untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat memakai pakaian luar angkasa. Nora Al Matrooshi menerima hijab darurat yang dirancang khusus agar ia dapat memakainya di dalam EMU dan mengenakan topi komunikasi tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.

3. Kontribusi Nora Al Matrooshi dalam penjelajahan antariksa

Nora Al Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang lulus pelatihan NASA untuk pergi ke Bulan. Bersama dengan rekan-rekannya, ia siap untuk meluncur ke luar angkasa dan menjadi bagian dari misi Artemis NASA ke Bulan serta eksplorasi luar angkasa yang lebih jauh.

Dengan pengembangan hijab khusus bagi astronaut perempuan, NASA memperkuat komitmennya untuk mendukung kesetaraan gender dan inklusivitas dalam program antariksa. Langkah ini tidak hanya membuka peluang lebih luas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam eksplorasi luar angkasa, tetapi juga menegaskan pentingnya pengakuan terhadap keberagaman individu di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan hingga ke luar angkasa. 

Dengan semangat inovasi seperti ini, masa depan penjelajahan antariksa akan menjadi lebih inklusif dan mendorong kolaborasi lintas batas untuk meraih pengetahuan yang lebih dalam tentang alam semesta.

Share
×
tekid
back to top