Achmad Zaky harus lebih bijak lagi kalau mau posting Twitter
Soal petinggi perusahaan teknologi yang kontroversial di media sosial, Achmad Zaky, CEO Bukalapak harus belajar dari Elon Musk.
Kamis (14/2) malam, netizen di seluruh Indonesia ramai-ramai membicarakan CEO BukaLapak, Achmad Zaky. Saking ramainya, selama 12 jam terakhir situs pemantau tagar populer mencatat, BukaLapak menjadi keyword terpopuler di Indonesia.
bermula dari cuitan Zaky di akun Twitter pribadinya, Rabu (13/2) pagi. Dalam cuitan tersebut, dia menyoroti mengenai perbedaan pendanaan Research and Development (R&D) di negara besar dengan Indonesia.
Cuitan tersebut telah dihapus oleh Zaky. Namun, salah satu akun gosip di Instagram, yakni @Maklambe berhasil mengabadikan cuitan tersebut melalui tangkapan gambar, sebelum Zacy menghapusnya.
Sorotan para warganet adalah kata-kata di akhir cuitan tersebut. Pria berusia 32 tahun ini mengatakan, “Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin (budget R&D).”
Di tahun politik ini, pemilihan kata-kata tersebut bisa sangat sensitif. Tidak butuh waktu lama, tagar #uninstallbukalapak di jejaring sosial Twitter menjadi trending topik di Indonesia. Lalu terus menjadi pusat pembicaraan warganet.
Begitu juga dengan tingkat pencarian keyword Achmad Zaky di mesin pencari Google. Achmad Zaky menjadi pencarian nomor satu di Google.
Di luar friksi politik praktis dalam cuitan Achmad Zaky tersebut, tidak banyak yang melihatnya secara jelas. Data yang diberikan Achmad Zaky adalah data yang invalid. Menurut situs World Bank data yang dilempar Zaky adalah data 2003. Dana R&D Indonesia pada 2016 mencapai USD2,31 miliar. Sementara dana R&D Indonesia pada 2003 sebenarnya adalah USD2,051 miliar. Memang nampaknya peningkatan dana tersebut tidak signifikan, tapi melihat pergerakan investasi R&D di Indonesia dari 2003-2016, ada fluktuasi.
Dari 2003-2007, dana R&D Indonesia turun naik sampai di titik USD1,965 miliar. Baru pada 2007-2016, bisa merangkak naik. Bahkan kenaikan signifikan terjadi di 2015 (USD2,132 miliar) menjadi USD2,31 di 2016. Jadi selain invalid, Achmad Zaky tidak melihat prosesnya secara keseluruhan. Oleh karena itu pernyataan Zaky bisa dibilang salah besar. Mungkin saja, memang ada agenda di dalamnya, siapa yang tahu?
Imbas dari tagar #UninstallBukalapak ini adalah pemberian bintang satu di aplikasi Bukalapak. Pengguna memberikan review buruk bagi aplikasi Bukalapak sejak insiden cuitan Achmad Zaky trending 14 Februari lalu.
Bukan sekali ini saja petinggi perusahaan teknologi di Indonesia menjadi bahan pergunjingan di media sosial. 14 November 2017 lalu Traveloka juga menjadi Trending Topic di Twitter dengan tagar #UninstallTraveloka. Saat itu isunya, Derianto Kusuma, salah satu pendiri Traveloka menyalami Ananda Sukarlan yang keluar ketika Gubernur Anies Baswedan, menyampaikan sambutan. Padahal saat itu Derianto Kusuma tidak hadir di tempat.
Sebagai petinggi apalagi CEO perusahaan, memang sudah selayaknya mengambil sikap. Pilihan statemen meskipun itu disalurkan lewat media sosial pribadi sekalipun, selayaknya dipertimbangkan imbasnya. Karena CEO sekaliber Ahmad Zacky sudah dipandang orang sebagai figur publik. Kata-katanya adalah mewakili perusahaanya. Tindak tanduk dan bahkan pandangan politik seorang petinggi perusahaan sebisa mungkin terkoridor.
Elon Musk misalnya, CEO Tesla, SpaceX, dan The Boring Company, dikenal spontan dalam mengumbar apa yang ia pikirkan di media sosial. Ia baru memikirkan akibatnya setelahnya. Akibatnya, Perusahaan yang dipimpinnya ikut terancam.
Kemungkinan besar Zaky tidak bakal segila Elon Musk seperti September 2018 lalu. Namun Tindak tanduk Elon Musk serta pengunduran diri beberapa petinggi Tesla di bulan itu, menurunkan saham Tesla sebesar 6%, menurut laporan CNBC (7/9).
Oktober 2018, Elon Musk kembali jadi biang keladi penurunan saham Tesla. CNBC (5/10) mengabarkan, Elon Musk melakukan serial Tweet yang menyudutkan komisi Security and Exchange Commission. Pengadilan menuntut Tesla untuk menurunkan Musk selama tiga tahun dan memaksa Tesla untuk memonitor semua ujaran Musk di media sosial.
Melihat kegaduhan yang ditimbulkan kemarin hingga hari ini, Zaky pun membuat klarifikasi mengenai cuitannya. Ia juga segera menghapus cuitan yang kontroversial tersebut. Zacky pun meminta para warganet untuk tidak memelintir cuitan yang dia buat beberapa hari lalu.
Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Dalam cuitan selanjutnya, dia menjelaskan mengapa dirinya membuat cuitan tersebut. Pria kelahiran Sragen itu ingin dana R&D Indonesia untuk tidak kalah dari negara lainnya
Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain. — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju. — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya ???????????? jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya. — Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Mungkin Zaky tidak sadar, isu yang menjadi konsentrasi dan kepentingannya, R&D, apalagi terkait masalah negara, saat ini berbau politis. Apalagi jelang debat Capres jilid dua yang berlangsung 17 Februari mendatang. Sebagai seorang figur publik yang ingin menunjukkan kenetralan, sebaiknya bijak dalam mengkomunikasikan unek-uneknya ke ranah publik seperti di platform media sosial. Zaky mungkin perlu konsultan komunikasi di masa sepanas sekarang.
Selain melalui cutian, Zaky pun sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara resmi. Melalui keterangan yang diterima oleh redaksi Tek.id, dia pun meminta maaf.
“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Zaky.
Dia juga menjelaskan, dirinya hanya ingin melihat Indonesia maju di bidang teknologi. Dia ingin investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.