Jumlah gamer di Indonesia capai 100 juta di 2020
Pokkt, Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA) yang melakukan studi terkait gim di Indonesia menyebutkan, jumlah gamer mobile di Tanah Air mencapai 60 juta.
Jumlah gamer di Indonesia diperkirakan akan meningkat signifikan. Pokkt, Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA) yang melakukan studi terkait gim di Indonesia menyebutkan, jumlah gamer mobile di Tanah Air mencapai 60 juta. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 100 juta pada 2020.
Hal tersebut dikarenakan distribusi gim yang kini tak hanya tersedia pada konsol saja, melainkan merambah ke smartphone atau tablet. Dengan begitu, berbagai gim bisa dengan mudah diakses dan dimainkan oleh para gamer. Bermain gim bahkan menjadi aktivitas yang rutin dilakukan oleh masyarakat lintas gender dan usia.
Hasil studi bahkan menunjukkan, mayoritas aktivitas yang dilakukan masyarakat melalui smartphone yaitu bermain gim (25%). Mereka rata-rata bermain gim mobile dengan durasi 53 menit. Aktivitas lainnya yang dilakukan pengguna dengan smartphone yaitu bersosial media (17%), streaming video (12%), browsing (10%), hingga berbelanja online (7%).
Menariknya, jumlah gamer mobile juga tak kalah populer di kalangan perempuan. Studi Pokkt dengan Desicion Lab menunjukkan basis gamer di Indonesia terdiri dari 49 persen pengguna smartphone laki-laki dan 51 persen perempuan. Artinya, kepopuleran gim mobile tak hanya diakui oleh kalangan laki-laki saja.
Dari sisi usia, gamer di Indonesia tak hanya digandrungi oleh kalangan muda saja. Studi menunjukkan seperempat dari jumlah total gamer memiliki usia 16-24 tahun dan 25-34 tahun, dimana persentasenya masing-masing 27 persen. 24 persen lainnya tercatat berusia 35-44 tahun. Pengguna smartphone dengan usia 45-54 tahun juga turut aktif memainkan gim mobile dengan persentase 17 persen dari basis gamer di Indonesia.
Hal lainnya yang tak kalah menarik yaitu 56% ibu dengan anak di bawah usia 10 tahun juga kerap bermain gim mobile. Sejumlah temuan ini menunjukkan bahwa gim menjadi ladang yang segar bagi pengiklan, karena jangkauannya ke berbagai demografi.
"Studi terbaru kami mengungkapkan bahwa lebih dari separuh orang Indonesia yang terhubung dengan internet sedang memainkan gim di perangkat seluler mereka. Ini termasuk ibu-ibu dengan anak-anak di bawah 10 tahun. Karena itu, mobile game kini telah menjadi mainstream," kata Aske Østergård, Founder - Decision Lab, dalam forum Mobile Marketing Association (MMA) di Jakarta (17/10).