Perilaku konsumen ketika Harbolnas 2017
Hasil survei yang dilakukan Shopback tunjukkan ragam perilaku belanja online pelanggan di Harbolnas 2017.
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang sudah memasuki tahun kelima pada tahun 2017 ini memang sangat dinantikan konsumen Indonesia. Alasan utama konsumen Indonesia menantikan Harbolnas setiap tahunnya adalah promosi dan diskon yang diberikan pelaku e-commerce Tanah Air.
Hal ini diperkuat survei Shopback (11/12), terhadap 1.260 konsumen Indonesia yang gemar belanja saat Harbolnas 2017. Kepercayaan konsumen terhadap beragam promosi dan diskon dari pelaku e-commerce saat Harbolnas 2017 meningkat.
Indra Yonathan, Country General Manager Shopback Indonesia menuturkan, “Sebanyak 37 persen responden ingin berbelanja di Harbolnas 2017 karena voucher potongan yang diberikan e-commerce. Sementara 36 persen responden tertarik karena harga spesial yang ditawarkan selama Harbolnas berlangsung."
Survei ShopBack juga menemukan fakta-fakta menarik lainnya. Tahun ini, misalnya, banyak konsumen yang berencana untuk bertransaksi melalui ponsel pintar mereka, jumlahnya 67,4 persen. Indra menambahkan, tingginya minat konsumen untuk berbelanja melalui ponsel pintar patut menjadi perhatian para pelaku e-commerce.
Jam-jam tersibuk ketika belanja online pun dimulai dari 9 pagi hingga 12 siang (25,8 persen). Sementara bagi mereka yang berbelanja di jam 12.00-15.00 ada di urutan tersibuk kedua dengan persentase sebesar 17 persen. 56,9 persen responden yang berprofesi sebagai karyawan, mengaku tidak merasa terganggu dengan proses belanja online ini.
Tidak hanya belanja di satu e-commerce saja, 33,7 persen pelanggan menyatakan akan belanja di dua e-commerce berbeda. Bahkan, 31,9 persen akan berbelanja di 3 e-commerce berbeda selama Harbolnas 2017.
Perubahan perilaku
Festival belanja Harbolnas juga turut andil dalam mengubah perilaku belanja konsumen Indonesia. Data menunjukkan, 37,9 persen konsumen telah belanja di e-commerce lebih dari tiga tahun. Hanya 13 persen saja yang belanja online kurang dari 1 tahun belakangan ini.
Pilihan metode pembayaran konsumen pun berubah. Jika beberapa survei publik menyatakan transaksi pembayaran online masih menimbulkan kekhawatiran, responden survei ini mengaku percaya dengan metode pembayaran yang ditawarkan pelaku e-commerce. Metode pembayaran favorit konsumen sampai saat ini adalah transfer bank. Saat pertama kali melakukan transaksi belanja online, lebih dari separuh responden menggunakan metode pembayaran transfer ATM.
Pembayaran menggunakan Intenet Banking juga mulai banyak digemari. Sebanyak 24,2 persen responden wanita mengaku akhir-akhir ini lebih banyak melakukan pembayaran melalui metode internet banking dibandingkan transfer via ATM. Sementara responden pria tetap memilih metode pembayaran transfer via ATM.