ASUS ROG Strix GA15, PC gaming yang enggak pake repot
Ada banyak plus dan minus ketika membeli sebuah PC gaming pre-built seperti ASUS ROG Strix GA15. Kali ini, kami akan membahas apa saja sih kekurangan dan kelebihan dari dari PC gaming pre-built?
Jika berbicara mengenai PC gaming, di Indonesia ini para gamer lebih suka pergi ke Mangga Dua, memilih komponen, dan merakitnya sendiri. Sangat jarang ada gamer yang membeli sebuah komputer gaming pre-built.
Selain dikarenakan kenyataan bahwa saat ini cukup sedikit vendor yang menawarkan sebuah PC gaming pre-built, banyak juga yang berpikir bahwa merakit komputer sendiri akan jauh lebih murah.
Tapi, ASUS sepertinya melihat ada celah untuk masuk ke pasar komputer gaming pre-built. Soalnya mereka baru-baru ini meluncurkan jajaran komputer gaming pre-built ke Indonesia. Salah satunya ASUS ROG Strix GA15.
Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang komputer pre-built. Apakah PC pre-built lebih cocok untuk dibeli oleh gamer, atau ada target khusus dari segmen perangkat ini. Jika penasaran, silahkan simak ulasan kami kali ini sampai habis.
Desain
Untuk desain, kami merasakan love-hate relationship dari casing ROG Strix GA15 ini. Bentuknya bisa dibilang kompak, lebih kecil dari casing yang ada dipasaran saat ini. Hal ini dilakukan karena memang ASUS membuat casing ini in-house.
Di bagian depan, kalian tidak akan menemukan port I/O apapun. Kalian hanya akan mendapatkan sebuah logo ROG tanpa RGB. Sedangkan di bagian bawah terdapat LED strip yang menurut kami cukup panjang.
Semua port I/O dipindahkan ke bagian atas. Kalian akan menemukan sebuah USB 3.0, USB Type-C, dan jack audio 3,5mm dengan jack headset dan mic yang terpisah. Jadi, kalian harus menggunakan splitter jika ingin menggunakan headphone.
Ngomong-ngomong soal headphone, di bagian kiri atas casing ini terdapat sebuah headphone stand. Jadi, pada saat tidak digunakan, kalian dapat menggantungkan headphone kalian dengan rapi.
Tak ketinggalan, terdapat sebuah handle yang dapat digunakan oleh para pengguna untuk memindahkan PC ini kemanapun mereka suka. TUntuk memberikan sirkulasi udara yang baik, ada lubang ventilasi besar di bagian atas casing ini.
Beralih ke bagian kiri dan kanan, kalian akan melihat sebuah windowed panel di bagian kiri. Untungnya, ASUS menggunakan material akrilik untuk bagian tersebut, hal ini membuat sisi panel tembus pandang tidak mudah pecah. Sedangkan di bagian kanan tertutup panel aluminium yang cukup tebal.
Di bagian belakang, kita akan menemukan 2 port PS2 untuk keyboard dan mouse, 1 LAN jack RJ45, 2 USB 3.2 Gen 2, 4 USB 3.2 Gen 1, serta audio jack 5.1 yang menurut kami cukup lengkap bagi para gamer.
Sedangkan jika berbicara mengenai pendinginan, hanya ada 1 kipas pendingin saja yang ada di casing ini. Sayang, ASUS tak menyematkan proper mounting untuk cooler di casing ini. Soalnya, PC ini cukup panas saat digunakan.