Baterai besar jadi andalan Samsung Galaxy M30
Samsung Galaxy M30 berbekal baterai berkapasitas 5000 mAh, seberapa bagus sih performa smartphone ini?
Samsung telah meluncurkan berbagai seri Galaxy terbarunya di tahun 2019 ini, termasuk Galaxy M30 yang luncur Juli lalu di Indonesia. Smartphone ini mengusung baterai yang besar dan tiga kamera di bagian bodi belakangnya. Kebetulan saya berkesempatan untuk menguji smartphone ini selama kurang lebih satu minggu.
Berbicara soal desain, Samsung Galaxy M30 tampil dengan bezel tipis dan layar Super Amoled 6,4 inci. Resolusi layarnya ialah FullHD 1080x2340 piksel dengan aspek rasio 19,5:9. Pada bagian layarnya juga menampilkan notch waterdrop untuk menempatkan kamera depan, sehingga membuat layarnya terkesan semakin lega.
Saat menggenggam smartphone ini, saya merasa nyaman karena bobotnya yang ringan sekitar 174 gram dan tidak begitu besar untuk tangan saya yang mungil. Namun yang saya kurang sukai adalah bodinya cukup licin saat digenggam dengan satu tangan dan layarnya yang mudah terdapat bercak sidik jari.
Pada bodi belakangnya, Galaxy M30 menampilkan tiga kamera belakang dengan LED flash yang yang posisinya secara vertikal pada kiri atas bodi. Tak ketinggalan, Samsung juga menampilkan pemindai sidik jari untuk sistem keamanannya.
Berbicara mengenai sistem keamanannya, saya lebih mengandalkan pemindai sidik jari dibanding sistem Face Unlock. Pasalnya sistem Face Unlock kerap gagal dalam membaca wajah. Kalaupun berhasil, sistem ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Samsung juga membekali smartphone ini dengan baterai berkapasitas 5000 mAh, yang mampu bertahan hampir seharian. Jadi, saya enggak perlu khawatir menggunakan smartphone ini seharian untuk kegiatan sehari-hari. Namun sayangnya saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengisi daya smartphone tersebut hingga 100 persen.
Hasil pengujian pada baterainya, smartphone ini mampu bertahan hingga 11 jam 6 menit. Sayangnya saya membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 2 jam untuk mengisi baterai ini dari 0%-100%. Namun ini masih terbilang wajar, mengingat Galaxy M30 berbekal baterai berkapasitas 5000 mAh.
Berbicara performanya, Galaxy M30 memiliki chipset Exynos 7885 yang berkolaborasi dengan RAM 4GB dan memori internal 64GB. Tentunya ruang kapasitasnya tersebut bisa diperluas hingga 1TB menggunakan kartu microSD. Jadi saya enggak perlu khawatir lagi untuk memiliki banyak aplikasi atau menyimpan banyak hasil foto selfie. Oh iya, Galaxy M30 juga telah menjalankan sistem operasi Android 9 Pie dengan interface One UI modifikasi Samsung.
Hasil uji PCMark pada Galaxy M30, menghasilkan skor 5438. Sedangkan pada pengujian 3DMark, Galaxy M30 berhasil menorehkan skor 646 di Sling Shot Extreme, skor 9278 di Ice Storm Unlimited, dan skor 6933 untuk Ice Storm Extreme.
Selain mengandalkan aplikasi benchmark, saya juga menguji smartphone ini untuk bermain gim-gim berat. Seperti Asphalt 9 dan PUBG Mobile. Saat mencoba untuk bermain gim Asphalt 9, saya memasang pengaturan grafis yang tinggi. Selama saya memainkannya, saya tidak mengalami gangguan yang berarti seperti lagging.
Galaxy M30 ternyata juga cukup piawai mengeksekusi gim berat sekalipun. Gim yang saya coba kali ini adalah PUBG Mobile. Dalam pengaturan default, Galaxy M30 menawarkan grafis HD dengan framerate High. Saat saya coba pindah grafisnya ke Smooth, ternyata frame rate-nya tidak bisa lebih dari High. Mungkin memang sengaja atau memang itu sudah kapasitas maksimal dari Galaxy M30.
Untuk mengetahui seberapa baik Galaxy M30 menjalankan gim, saya mengukur fps dengan menggunakan aplikasi GameBench. Dalam satu sesi permainan selama kurang lebih 30 menit, Galaxy M30 mampu menjalankan gim PUBG Mobile pada 30 fps. Standar smartphone kelas menengah, namun cukup nyaman dimainkan.
Saya sendiri tidak mendapati adanya gejala lag. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Berdasarkan laporan yang saya peroleh dari aplikasi GameBench, pada menit ke-23 hingga 30, suhu baterai meningkat menjadi 35 derajat celcius. Kendati begitu, Galaxy M30 masih tetap nyaman untuk dimainkan. Jari saya masih belum terganggu dengan panas yang keluar dari bodi belakang smartphone ini.
Secara umum, meski bukan yang terbaik di kelasnya, Galaxy M30 nyaman saat digunakan untuk bermain. Prosesornya cukup tangguh, desain ergonomis dan layar yang cukup sensitif menanggapi usapan tangan saya bermain menjadi kombinasi yang sangat pas di smartphone ini.
Kamera
Untuk kamera selfie-nya, Galaxy M30 memiliki resolusi 16MP yang dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence yang berguna untuk menghadirkan beautify. Tapi kalau untuk selfie, tentunya saya mengandalkan fitur Beautify demi hasil selfie yang kece. Sayangnya smartphone ini hanya menyajikan empat pilihan saja dalam fitur Beautify yakni, untuk mengatur warna kulit, memuluskan kulit, memperbesar dan memperkecil bola mata, dan meniruskan pipi. Ditambah lagi, fitur Beautify ini cukup sulit untuk ditemukan.
Selain Beautify, saya juga biasa mengandalkan beragam filter dan fitur Focus Live untuk membuat efek foto bokeh. Namun bagi saya hasil foto bokehnya kurang baik, karena kurang rapi memetakan bokeh antara background dan foreground.
Masih soal kamera, pada bagian belakangnya, Galaxy M30 memiliki tiga kamera. Kamera utama beresolusi 13MP, 5MP kamera ultrawide, dan 5MP depth sensor.
Selain itu, Galaxy M30 menyajikan beragam fitur untuk memaksimalkan kegiatan fotografi. Seperti AI Scene Recognition, mode burst, Focus Live, Pro, Panorama, HDR, dan beragam filter.
Saya cukup menyukai fitur AI Scene Recognition yang secara cepat mampu menganalisa dan menyesuaikan untuk membuat hasil foto terlihat lebih baik. Oh iya, mode burst di Galaxy M30 juga cukup hebat karena bisa mengambil 30 foto sekaligus.
Sayangnya saya kurang menyukai fitur Beautify pada kamera belakangnya, karena hanya menyajikan satu pengaturan saja yang mencakup keseluruhan dengan nomor 1-3. Jadi saya tidak bisa menyesuaikan fitur Beautify layaknya di kamera depan.
Ditambah fitur Focus Live juga terbilang sulit untuk digunakan karena saya harus menyesuaikan jarak 1 meter dari objek foto. Sama seperti hasil foto kamera depan, fitur ini juga kurang mampu menghasilkan hasil foto yang cukup rapi dalam efek bokeh.
Kesimpulan
Dibanderol seharga Rp3.399.000, Samsung Galaxy M30 memiliki baterai besar yang mampu bertahan hampir seharian. Jadi saya tidak merasa khawatir menggunakan smartphone ini untuk berbagai aktivitas. Saya juga menyukai layarnya yang cukup lega dan bobotnya juga ringan sehingga membuat saya nyaman menggenggamnya seharian.
Saya juga cukup menyukai fitur AI Scene Recognition di kameranya, yang mampu menganalisa dan menyesuaikan pengaturan untuk membuat hasil foto terlihat lebih baik. Ditambah lagi, mode burst pada Galaxy M30 juga cukup hebat karena bisa mengambil 30 foto sekaligus.
Sayangnya saya cukup kecewa dengan sistem keamanan Face Unlock, yang membaca cukup lama dan kerap gagal. Selain itu, efek bokeh di fitur Focus Live juga terbilang kurang baik. Pasalnya smartphone ini kurang rapi memetakan antara background dan foreground-nya.