Bermain dengan ASUS ROG Zephyrus, laptop gaming seharga Ninja 250
Selain ramping sekali, laptop ini oke banget buat maenin game favoritmu
Jika laptop gaming dibaratkan sebuah senjata, mungkin bazooka atau RPG cocok untuk menggambarkannya. Selain wujudnya yang cukup besar, kedua senjata tersebut memiliki daya hancur yang besar.
Lantas bagaimana dengan laptop gaming ROG Zephyrus GX501 milik ASUS. Berwujud ringkas, namun mengemas berbagai komponen premium. Kami jadi teringat Noisy Cricket, senjata mungil yang diberikan Agent K kepada Agent J dalam film ber-genre sains fiksi, Men in Black. Kecil, namun mampu menembakkan energi berskala besar.
Apakah Zephyrus memang segalak Noisy Cricket? untuk membuktikannya, harus kami coba terlebih dahulu. Berikut ulasannya.
Desain
Pertama kali melihatnya, kami cukup kagum bahwa ASUS berhasil menghadirkan laptop gaming dalam wujud yang super seksi. Ibarat model, ia terlihat lengkap, cantik dengan bodi yang aduhai. Zephyrus memiliki dimensi panjang 37,9 cm dengan lebar 26,2 cm dan tebal 1,79 cm, bobotnya berkisar 2,25 kilogram. Nah, ukuran seperti ini masih lebih mudah untuk dibawa-bawa.
Tampilan keren sudah mulai tampak, meski laptop sedang dalam kondisi tertutup. Penutup layar terbuat dari materi logam berkelir hitam dengan permukaan ber-finishing brush. Tak lupa, logo ROG beraksen perak mengilap mencirikan perangkat ini merupakan seri ROG ASUS.
Dalam kondisi terbuka, laptop ini tak kalah seksi, tetap terlihat tipis dalam garis bodi kaku mengotak. Sisi kanan dan kiri terdapat berbagai port koneksi: mulai dari HDMI 2.0, USB 3.1, 3.5 mm audio jack dan sebuah USB 3.1 Gen2 Type-C Thunderbolt. Lengkap, tapi kemana slot SD card?
Zephyrus mengusung layar berukuran 15,6 inci dengan resolusi FHD 1920x1080. Meski terkesan tanggung, layar ini sudah mengadopsi Anti-Glare 120Hz.
Area ketik dibekali dengan full-size keyboard yang sudah dilengkapi dengan hiasan LED serta sebuah touchpad yang diletakkan di ujung sebelah kanan. Hanya saja, keyboard ini diletakkan menyudut ke sisi bawah dari bodi. Penempatan ini agak kurang nyaman dan terkesan menyulitkan untuk gamer yang terbiasa meletakkan tangan ketika mengetik.