Canon M6 Mark II, teman hunting foto yang ringkas
Seperti namanya, EOS M6 Mark II adalah versi penerus dari EOS M6 yang pernah diluncurkan oleh Canon pada tahun 2017 lalu.
EOS M6 Mark II adalah kamera lensa lepas tukar (intechangeable lens) terbaru Canon yang diklaim memiliki kombinasi kepraktisan dari kamera ringkas dan kecanggihan kualitas DSLR. Mirrorless ini menjanjikan bobot ringan serta mudah digunakan agar dapat mengabadikan momen spesial atau pemandangan menawan saat kamu berlibur. Baca hingga tuntas ya, agar kamu tahu bagaimana performa kamera ini.
Desain kecil
Ya, kamera ini memang mirip DSLR karena lensanya dapat diganti-ganti sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Tetapi M6 Mark II merupakan jenis kamera mirrorless. Sebagai informasi, mirrorless memang serupa dengan DSLR. Kedua jenis kamera tersebut dapat berganti lensa, namun pada kamera mirrorless, konfigurasi cermin telah dihilangkan.
Karena tidak ada konfigurasi cermin, kamera mirrorless memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan DSLR. Berhubung ukuran yang lebih kecil, maka kamera mirrorless hadir dengan mount lensa yang lebih kecil pula.
Banyak juga lensa kamera mirrorless yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan ukuran lensa kamera DSLR. Meski ukurannya lebih kecil, beberapa kamera mirrorless hadir dengan sensor APS-C yang sama besar seperti sensor milik kebanyakan kamera DSLR.
Tetapi dengan hilangnya konfigurasi cermin, kamera mirrorless tidak memiliki viewfinder optik. Sehingga berbeda dengan kamera DSLR yang memungkinkan kita melihat langsung melalui lensa menggunakan viewfinder tersebut. Jadi kamera mirrorless mengandalkan viewfinder elektronik (electronic viewfinder/EVF) agar kita dapat melakukan komposisi saat memotret.
Jika digabungkan dengan baterainya, bodi M6 Mark II memiliki bobot hanya 408 gram dengan ukuran dimensi 120 x 70 x 49 mm. Oleh karena itu saya tidak merasa terlalu terbebani ketika menggunakan kamera ini seharian, ditambah beberapa kali menggantungkannya di leher menggunakan strap bawaannya.
Tetapi sedikit keluhan saya berada pada handle grip pada mirrorless M6 Mark II. Pasalnya, ini terasa terlalu kecil bagi tangan saya, sehingga dalam beberapa kesempatan saya menopang bagian bawah kamera dengan tangan kiri agar melakukan komposisi saat memotret lebih lancar.
Fitur dan pengoperasian
Seperti namanya, EOS M6 Mark II adalah versi penerus dari EOS M6 yang pernah diluncurkan oleh Canon pada tahun 2017 lalu. Spesifikasi inti M6 Mark II adalah sensor APS-C CMOS 32,5 MP serta prosesor Digic 8. Dalam urusan video, resolusi maksimal yang bisa dilakukan oleh kamera ini adalah 4K. Sebagai catatan, spesifikasi yang diberikan oleh EOS M6 versi awal adalah sensor APS-C CMOS beresolusi 24,2 MP dan prosesor Digic 7. Sedangkan perekaman video resolusi tertinggi hanya dapat dilakukan hingga Full HD.
Sempat saya singgung sebelumnya, viewfinder yang digunakan oleh kamera jenis mirrorless adalah elektronik (EVF). Tetapi sayangnya karena satu atau lain hal, ada beberapa kamera mirrorless yang tidak terintegrasi dengan EVF, salah satu contohnya adalah EOS M6 Mark II.
Karena tidak tersedia EVF dalam bodinya, maka saya harus menggunakan layar LCD di bagian belakang M6 Mark II untuk memotret. Panel LCD ini memiliki resolusi yang cukup tajam dengan lebih dari 1 juta dot.
Sebenarnya kamu dapat menggunakan EVF pada bodi EOS M6 Mark II. Hanya saja sistem ini dijual terpisah. Ketika menggunakan EVF ini, kamu dapat melakukan komposisi dengan resolusi lebih tinggi dari ketika hanya menggunakan layar LCD, yakni sekitar 2,3 juta dot. Meski demikian, saya cukup puas dengan memotret hanya menggunakan LCD karena dilengkapi dengan engsel yang memungkinkannya dilipat 180 derajat ke atas dan sekitar 45 derajat ke bawah.
Oleh karena itu, M6 Mark II dapat digunakan untuk melakukan selfie atau vlogging dengan mudah dan memberi kemudahan ketika kamu mau memotret sudut pandang rendah atau tinggi. Layar LCD pada M6 Mark II dilengkapi pula dengan teknologi sentuh demi kemudahan akses kontrol menu serta menentukan titik fokus.
Ketika kamu memilih titik fokus pada LCD berukuran 3 inci tersebut, maka sistem fokus dapat mengikuti (tracking) subjek yang dipilih. Tetapi sayangnya akurasi focus tracking pada M6 Mark II tidak terlalu akurat saat saya memotret kendaraan yang melaju cepat dari atas jembatan penyebrangan. Titik fokus tersebut agak pergi “kemana-mana”, yang seharusnya mengikuti subjek secara optimal.
Berbicara seputar fokus, M6 Mark II juga dapat mendeteteksi wajah serta mata subjek. Hal ini bertujuan untuk menentukan titik fokus secara otomatis ketika pengguna sedang memotret fotografi close-up ke wajah. tetapi saya merasakan performa Eye Detection pada kamera ini terkadang agak ‘galau’ ketika saya memotret wajah subjek dari jarak jauh. Namun, secara keseluruhan fitur tersebut cukup responsif ketika saya memotret subjek dari jarak lumayan dekat, karena bisa mendeteksi mata meski subjek sedang menghadap samping.
Jika kamu salah satu orang yang awam terhadap kamera intechangeable lens, khususnya mirrorless, M6 telah menyiapkan mode yang bernama Special Scene yang dapat dipilih dari mode dial. Pada mode ini, terdapat aneka preset skema seperti Sports, Panning, Macro, Food, Night Portrait, Handheld Night Scene, dan HDR Backlight Control. Oleh karenanya, bagi kamu yang baru memegang mirrorless, tinggal pilih skema setiap ingin memotret subjek atau objek terkait.