Mencoba router D-Link DIR 809 di gedung 3 lantai, begini hasilnya
Modem ini bisa menjadi solusi untuk hunian dua lantai atau kantor kecil
Suatu ketika, kami membutuhkan sebuah router untuk menyajikan koneksi yang baik untuk kantor tiga lantai. Kami sempat bertahan cukup lama dengan router yang diberikan provider gedung, yang lebih sering pingsan daripada bekerja.
Akhirnya, kami memilih untuk mencari router baru, yang lebih kuat untuk dipakai di gedung 3 lantai. Pilihan kami jatuh pada D-Link DIR 809 yang sudah mengadopsi teknologi AC 750 Dual Band. Harganya kurang dari Rp700 ribu di beberapa e-commerce Indonesia.
Desain
D-Link DIR 809 hadir dengan desain pasaran.Ukurannya relatif mungil, namun dilengkapi dengan tiga buah antena yang cukup panjang. Deretan lampu indikator terlihat di sisi atas sebagai penanda Daya, Internet, NFC, jaringan Wi-Fi dan empat buah indikator port Ethernet.
Di bagian depan D-Link DIR 809, terdapat lubang-lubang yang tampaknya disiapkan sebagai ventilasi udara. Di sisi belakang terdapat empat buah port Ethernet, sebuah port fast Ethernet Internet, port adapter dan tombol WPS/Reset.
Di sisi bawah, modem D-Link ini menggunakan cover dengan lebih banyak lubang untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Agak disayangkan D-Link lupa memberikan lapisan karet pada kaki dudukan untuk memberikan grip yang baik.
Instalasi
Tidak perlu waktu lama untuk menggunakan modem D-Link ini. Cukup hubungkan kabel ethernet pada port yang bertuliskan Internet (biasanya berwarna kuning). Untuk menggunakan internet via kabel LAN, hubungkan kabel LAN ke port yang bertuliskan angka 1-4 pada modem ke komputer Anda.
Untuk membuat jaringan wireless cukup mudah, ketik http:// 192.168.0.1 di browser sampai muncul laman akun D-Link. Lalu, ikuti intruksi untuk membuat jaringan yang paling cocok buat rumah atau kantor kamu.
Untuk harga Rp700 ribuan, mode pengaturan modem ini terbilang lengkap. Kamu bisa menemukan menu pengaturan yang terlihat memusingkan. Namun, hampir semua yang kamu butuhkan ada di sini, mulai dari mengatur kecepatan WAN Port, mengatur bandwith sampai Web Filter untuk mengatur web apa saja yang tidak boleh diakses anak.
Kinerja
D-Link DIR 809 menawarkan dua opsi jaringan kabel dan nirkabel. Empat buah port Ethernet bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan internet via kabel LAN. Begitu pula jaringan wireless yang bisa menyediakan dua jenis frekuensi yang bisa mendukung perangkat komputasi mobile, seperti notebook, tablet sampai printer.
Rentang kekuatan sinyal Wi-Fi yang dipancarkan modem ini tergolong oke. Ketika kami menempatkannya di lantai 3 kantor, kami masih mampu terhubung dengan modem dari lantai 2. Kekuatan jaringannya tercatat pada kisaran -70 sampai -80dBm. Namun, untuk lantai bawah, sinyalnya antara ada dan tiada.
Akan lebih nyaman ketika menempatkannya di lantai 2, sehingga lantai 1 dan 3 dapat menikmati jaringannya.
Dengan dua macam frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz, menjadikan modem ini cocok untuk berbagai peralatan dengan kebutuhan frekuensi yang berbeda. Ketika bos harus melakukan meeting, dia hanya perlu menghubungkan notebooknya ke jaringan yang berlabel 5 GHz.
Kesimpulan
Untuk sebuah modem, rasa-rasanya D-Link cukup oke untuk mengatasi jaringan wireless yang diperlukan di kantor kecil dua lantai. Ia bahkan mampu menyebarkan sinyal Wi-Fi cukup baik ke beberapa perangkat komputasi kantor. Rentang sinyalnya pun cukup luas, namun tidak cukup kuat ketika digunakan pada struktur 3 lantai.
Dengan rentang harga yang cukup bersahabat, tampaknya pilihan kami tidak salah untuk memakai D-Link DIR 809 di kantor kami. Hanya saja, beberapa poin sepele tampaknya harus diperhatikan D-Link, seperti penggunaan lapisan karet pada kaki modem agar memberikan grip yang baik serta perbaikan firmware untuk mempersigap konfigurasinya.
Kami suka:
- Sinyal kuat dan luas
- Teknologi Dual Band
- Menu cukup lengkap
Kami enggak suka:
- Kaki dudukan tanpa karet
- Pengaturan terkadang tidak berjalan