D-Link DIR-842, sudah dapat WiFi 5GHz MU MIMO di bawah Rp1 juta

Saat ini, router dengan kemampuan Multi User Multi Input Multi Output (MU MIMO) sudah banyak di pasaran. Sayang, harga router berfitur MU MIMO ini terbilang mahal.

D-Link pun hadir menawarkan sebuah router MU MIMO berharga bersahabat. Adalah D-Link DIR-842, router yang sudah memiliki teknologi tersebut.

Spesifikasi yang diusung oleh router ini adalah sudah memiliki dukungan empat WiFi 5DBi IEEE 802.11 ac/n/g/b/a, satu 10/100/1000 Gigabit Ethernet WAN port, dan empat  10/100/1000 Gigabit Ethernet LAN.

Pengguna pun akan mendapatkan antena Dual-Band Wireless dengan band AC 1200. Pengguna akan mendapatkan kecepatan hingga 300 Mbps di WiFi 2,4GHz dan hingga 867 Mbps di WiFI 5GHz.

Sebelum memulai, mungkin ada beberapa dari kalian yang tidak familiar dengan kata MU MIMO. Teknologi MU MIMO sendiri memiliki kemampuan mengatur router untuk mentransmisikan data ke beberapa koneksi bersamaan. Router sebelumnya, menggunakan teknologi SU MIMO, dimana teknologi ini hanya bisa mentransmisikan data ke satu perangkat saja di jaringan yang sama.

Desain dari router ini pun dapat dibilang cukup manis, dan tidak akan terlalu menonjol kala diletakkan di ruang tamu. Di bagian atas router terdapat beberapa lampu indikator, mulai dari power, koneksi internet, WPS, WiFi, serta empat lampu untuk LAN.

Sedangkan di bagian belakang, terdapat beberapa port, yakni empat port untuk LAN, satu port untuk WAN (berwarna kuning), power cable input, tombol power, serta satu tombol WPS.

Lalu di bagian bawah terdapat sebuah tombol reset router. Oh iya, di bagian bawah ini juga terdapat banyak lubang untuk udara masuk yang memiliki tujuan mendinginkan router secara pasif.

Nah, setelah berbicara mengenai desain dan port apa saja yang ada di D-Link DIR-842, saya akan menceritakan pengalaman penggunaannya. Saya akan mulai dari setup perangkat ini.

Hal yang harus dilakukan oleh pengguna untuk melakukan setup pun sangat mudah. Setelah mencolok kabel power serta kabel WAN dari modem utama kemudian menyalakan router ini, mereka tinggal masuk ke jaringan untuk melakukan setup.

Saran saya, untuk setup awal sebaiknya menggunakan laptop. Cara untuk masuk ke router ini ada dua cara. Yang pertama melalui sambungan kabel LAN. Kalau tidak ingin repot, pengguna bisa masuk melalui WiFi.

Untuk masuk ke dalam WiFi, kalian bisa lihat petunjuk yang ada di kertas di bagian atas perangkat. Di kertas tersebut terdapat access point dan password bawaan pabrik.

Setelah masuk, buka peramban dan ketik alamat http://dlinkrouter.local. Nah, proses setup bisa kita mulai. Saya akan memberikan cara melakukan pengaturan router D-Link DIR-842 berikut ini.

Pertama-tama kita akan disambut dengan laman awal setup. Di sini kita bisa langsung klik Next. Kemudian, kita akan disambut oleh menu pemilihan koneksi internet dari ISP. Jika kalian melakukan setup secara mandiri, sebaiknya pilih DHCP Connection saja, kemudian klik next.

Kita kemudian akan disambut oleh menu untuk melakukan pengaturan WiFi. Di sini kalian bisa mengisi nama WiFI sesuka hati kalian. Setelah itu, masukkan password dan klik next. Setelahnya kita akan diminta mengisi password untuk masuk ke router. Setelah diisi klik next.

Nah, selanjutnya kita hanya mengklik next hingga router di-restart. 

Lantas, bagaimana dengan pengalaman saya berselancar internet menggunakan router tersebut? Menggunakan 4 aplikasi selama melakukan pengujian yakni FAST, Speedtest, Meteor, dan juga WiFi Analyzer. Keempat aplikasi ini saya gunakan di aplikasi Android.

Berikut ini adalah hasil benchmark dari router D-Link DIR-842, dibandingkan dengan router AC1200 yang tidak menggunakan teknologi MU MIMO. Kecepatan internet yang saya gunakan adah 150Mbps.

Seperti dapat dilihat dari hasil pengujian di atas, kedua router tersebut memiliki kecepatan internet yang hampir identik. Meski demikian, soal kekuatan daya pancar sinyal WiFi, D-Link DIR-842 berhasil menang dari kompetitornya.

So, apakah saya merekomendasikan router D-Link DIR-842 ini? Dihargai di angka Rp949 ribu, router ini memiliki kestabilan kecepatan internet yang cukup tinggi, baik saat digunakan hanya menggunakan 1 perangkat atau 5 perangkat sekaligus.