D-Link DIR-878, router cukup mumpuni dan mudah diakses
Salah satu produsen yang menawarkan produk pendukung jaringan, D-Link, menghadirkan sebuah router baru dengan model DIR-878 untuk keperluan rumah dan usaha kecil menengah (UKM).
Konektivitas Wi-Fi saat ini sudah menjadi hal yang lumrah. Jaringan nirkabel tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan internet yang bukan lagi untuk sekedar menjelajah website-website tertentu, tetapi juga untuk melakukan streaming video, mengakses IP Camera dari manapun, dan sebagainya. Lantaran penggunaan internet sudah berkembang pesat untuk sekumpulan aplikasi, maka sinyal Wi-Fi yang dihadirkan harus stabil agar memberikan pengalaman optimal.
Salah satu produsen yang menawarkan produk pendukung jaringan, D-Link, menghadirkan sebuah router baru dengan model DIR-878 untuk keperluan rumah dan usaha kecil menengah (UKM). Router ini tampil dengan jaringan Wi-Fi kelas AC1900. Tidak ketinggalan pula fitur-fitur lainnya untuk memudahkan penggunaan produk ini. Simak hingga tuntas ya.
Desain mainstream
Meski dikenal memiliki produk router Wi-Fi dengan desain unik, namun kali ini produsen asal Taiwan ini menawarkan desain biasa saja. Plastik yang digunakan untuk membalut DIR-878 terasa tipis dan kurang solid. Berbeda dengan desain pipih dari kebanyakan router di luar, DIR-878 malah dibuat persegi empat dengan bagian yang agak tebal di belakang. Oleh karenanya, sisi atas terlihat agak menurun.
Terdapat jumlah total empat antena yang diembannya, dua di bagian belakang dan dua lagi masing-masing di sisi kiri dan kanan. Keempat antena ini tidak dapat dilepas. Demi menyalurkan sinyal yang lebih optimal, masing-masing antena itu dapat dilipat 180 derajat ke kiri dan ke kanan, serta 90 derajat ke depan. Engsel antena terasa kokoh sehingga posisi antena tidak mudah berubah ketika router tersenggol atau bergeser akibat gerakan yang tidak disengaja.
Konfigurasi port bagian belakang dapat dikatakan mirip dengan router pada umumnya seperti 4 port Gigabit LAN, port Gigabit Internet (berwarna kuning). Ada pula tombol untuk mengakses aktivasi jaringan Wi-Fi dan tombol WPS (Wi-Fi Protected Setup). Meski desainnya standar, tetapi D-Link tidak lupa membekali empat lampu LED yang berguna menampilkan informasi status router, beberapa di antaranya adalah menampilkan frekuensi mana yang sedang aktif (2,4 GHz atau 5 GHz). Tetapi bukan berarti DIR-878 tidak dapat menghadirkan pita frekuensi keduanya.
Berkat bobotnya yang cukup ringan, maka sangat memungkinkan bagi router buatan D-Link ini untuk Anda gantung di dinding. Apalagi terdapat lubang khusus agar lebih mudah mengaitkannya pada paku atau semacamnya di dinding. Oiya, seluruh ventilasi udara ada di bawah dan sisi router. Mengingat router ini bagian atasnya agak lebih lebar pada bagian bawah, maka ventilasi tersebut tidak terlihat.
Terlepas dari desainnya yang biasa saja, D-Link DIR-878 dilengkapi dengan jajaran fitur yang menjanjikan performa konektivitas nirkabel memikat. Sebagai router Wi-Fi kelas AC1900, DIR-878 menyajikan kecepatan transfer data hingga 1900 Gbps dengan rincian 1300 Mbps untuk frekuensi 5 GHz dan 600 Gbps untuk frekuensi 2.4 GHz.
Sempat saya singgung seputar bahasa desain antena, sinyal yang hadir dari antena ini memikul fitur beamforming yang disebut D-Link sebagai SmartBeam Forming demi memastikan kecepatan data nirkabel terbaik dengan mengarahkan sinyal nirkabel ke perangkat yang terhubung. Tidak luput pula mereka menghadirkan teknologi Multi-User Multiple Input Multiple Output (MU-MIMO) agar dapat membantu meningkatkan sinyal pada router nirkabel yang digunakan untuk menerima dan mengirim. Dengan demikian meningkatkan kapasitas untuk koneksi nirkabel.
Performa
Tidak sulit untuk melakukan pengaturan awal router D-Link DIR-878. Pertama hubungkan kabel LAN yang bersumber dari modem ke port bertuliskan ‘internet’ (berwarna kuning). Tetapi sebelumnya, jangan lupa menghubungkan daya dari adaptor dan mengaktifkan router. Setelah itu, pada perangkat komputer atau PC, cari nama SSID ‘dlink-F94C’ dan masukan password yang ada di bagian bawah atau kemasan router. Sebagai informasi, ini adalah nama SSID dan password default yang dapat kamu ganti sesuka hati setelah pengaturan selesai.
Setelah itu ketik http://dlinkrouter.local./ di peramban pilihanmu. Tahap ini akan mengantarkan kamu ke antarmuka pengaturan DIR-878. Antarmuka yang disodorkan di sini cukup sederhana dan mudah dimengerti. Di bagian atas terdapat empat Menu (Home, Settings, Features, Management). Seluruh pengaturan awal dapat dilakukan secara nirkabel dari komputer atau laptop tanpa menghubungkannya menggunakan koneksi kabel.
Kamu juga dapat mengatur frekuensi 2.4 GHz atau 5 GHz di pengaturan GuestZone. Di menu ini, kamu dapat memilih jadwal kapan frekuensi tersebut tersedia atau mati. Kamu juga dapat membedakan nama SSID untuk GuestZone dari nama SSID admin agar ‘para tamu’ tidak dapat mengakses antarmuka pengaturan. Sebagai catatan, meski orang lain dapat terhubung ke SSID admin, menu antarmuka router terproteksi dengan password. Dengan demikian, gunakanlah password yang unik dan mudah diingat oleh kamu.
Demi keamanan, jika kamu tidak mengakses apapun dalam waktu sekitar satu menit dalam halaman pengaturan router, sistem akan meminta password kembali. Keluhan saya pada antarmuka pengaturan adalah membutuhkan waktu lumayan lama untuk menyimpan pengaturan yang saya buat. Proses penyimpanan rata-rata memakan waktu 1 menit.
Awal percobaan sinyal saya lakukan di dekat router. Tentu saja kekuatan sinyal mampu mencapai 100 persen. Dengan menggunakan aplikasi WiFi Analyzer, kecepatan internet yang dihadirkannya pada jarak itu adalah 20 Mbps. Tentu saja kecepatan internet juga bergantung dengan provider internet. Saya menggunakan patikan kecepatan internet hanya sebagai tolok ukur jika mengakses internet dari beragam jarak.
Kembali ke pengujian, selanjutnya saya menguji kekuatan sinyal dari jarak 6 meter dari router, tetapi masih di dalam satu ruangan. Aplikasi WiFi Analyzer di ponsel saya menunjukkan kekuatan sinyal 98 persen. Meski kecepatan internet menjadi 18 Mbps (turun 2 Mbps dari ketika saya menguji di pusat router), pengalaman bermain internet sama lancarnya seperti di dekat router. Ketika saya menonton video Full HD di YouTube tidak mengalami gangguan buffering.
Selanjutnya saya beranjak ke luar ruangan berjarak sekitar 20 meter dari router. Kekuatan sinyal turun menjadi 95 persen dengan kecepatan internet masih hampir sama dengan jarak 6 meter, yaitu 18 Mbps. Oleh karena itu, pengalaman bermain internet tidak ubahnya masih terasa lancar dengan video yang saya tonton tidak tersandung gangguan buffering.
Saya pun berjalan lebih jauh ke arah luar balkon tetapi masih di lantai yang sama. Dengan jarak sekitar 30 meter dari DIR-878, kekuatan sinyal turun menjadi 87 persen. Sedangkan kecepatan internet agak turun drastis sejak awal saya menjajalnya, yaitu menjadi 11 Mbps. Sekali lagi, performa kelancaran internet tetap stabil saat menonton YouTube atau membuka aneka website lain. Sebagai catatan, balkon ini terhalang dua pintu dari router.
Setelah menjajal di hampir seluruh lantai tiga, saya turun ke lantai 2 untuk mencari tahu bagaimana performa router di lantai berbeda. Sebagai informasi, tinggi setiap lantai gedung tempat saya mencobanya adalah sekitar 4 meter. Pada lantai ini, kekuatan sinyal Wi-Fi berkurang drastis menjadi 24 persen dengan kecepatan internet 120 Kbps. Selain proses buffering pada video YouTube, saya tidak mengalami kendala lain saat melakukan browsing website-website internet seperti watchuseek.com.
Turun lagi lah saya ke lantai satu, tetapi masih di dekat tangga. Jangankan mengukur kekuatan sinyal, hubungan konektivitas antara ponsel dan router pun ‘antara ada dan tiada’. Saya usahakan untuk menyambung, tetapi beberapa saat kemudian hubungan terputus. Keadaan tidak berubah saat saya mencoba berkali-kali.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, frekuensi ganda yang ada pada DIR-878 cukup dapat diandalkan ketika perangkat penerima yang digunakan juga mendukung Wi-Fi 5 GHz. Frekuensi yang lebih tinggi ini juga sangat berguna untuk kestabilan lebih karena tidak terhanggu oleh frekuensi 2,4 GHz yang sudah merajalela. Selama mengujinya, router dari D-Link ini tidak menemukan masalah ketika diakses dari hampir berbagai sudut ruangan. Tetapi tidak disarankan untuk menggunakannya untuk rumah berlantai 2. Jika terpaksa harus melakukannya, kamu harus menyiapkan range extender atau mungkin router tambahan.
Antarmuka pengaturan yang simpel dan mudah dimengerti memungkinkan pengguna tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan penyetingan. Hanya saya mungkin ke depannya D-Link menghadirkan pembaruan firmware agar proses penyimpanan pengaturan lebih cepat. Fitur-fitur pendukungnya pun cocok untuk UKM dan rumahan seperti Mu-MIMO, Parental Control, Firewall, QoS Engine dan lain-lain. Harga untuk router D-Link DIR-878 adalah Rp1.799.000.