Galaxy M20, mirip smartphone China
Dihargai Rp2 juta-an, Galaxy M20 memiliki kamera yang baik serta daya tahan yang lama berkat baterai berkapasitas 5000mAh. Tertarik?
Saat ini, kebutuhan akan smartphone yang dapat bertahan dalam waktu lama merupakan sebuah kebutuhan. Tak heran, saat ini semakin banyak produsen yang mengeluarkan smartphone dengan baterai berkapasitas besar.
Salah satunya adalah Samsung dengan Galaxy M20 mereka. Selain memiliki kapasitas baterai 5000mAh, Samsung menyebut perangkat ini sebagai perangkat yang cocok untuk kaum milenial karena mengusung desain yang kekinian.
Nah, bagi Anda yang sedang bingung apakah seri terbaru dari Samsung ini layak dibeli atau tidak, tim Tek.id akan memberikan pengalaman selama menggunakan perangkat ini. Penasaran? Tanpa berlama lagi, inilah ulasan lengkap dari Galaxy M20.
Desainnya mirip smartphone China
Saya pertama kali memegang perangkat ini masih dalam keadaan terbungkus rapi. Yang pertama kali saya sadari adalah desain dari dus perangkat M20 ini. Terlihat lebih trendi dengan hadirnya desain dari perangkat tersebut di bagian belakang.
Hal ini merupakan sebuah upgrade yang cukup baik, karena selama ini dus dari perangkat Samsung cukup membosankan, kalau saya boleh jujur. Bahkan, Samsung berencana untuk mengaplikasikan teknik marketing ini di perangkat mereka yang lain.
Dari beberapa ulasan di situs luar, saya sebenarnya sudah mengetahui secara kasar desain dari M20. Dan saya merasa, perangkat ini mirip beberapa smartphone China yang sudah ada di pasaran.
Dan apa yang saya rasakan pun tidak berubah setelah melihat perangkat ini secara langsung. Potongan yang ada di layar sangat mirip dengan desain notch beberapa smartphone China. Namun, Samsung menyebut desain layar ini sebagai Infinity V.
Meski terlihat lama, namun harus saya akui kualitas dari M20 lebih baik dibandingkan dengan smartphone lain dengan desain yang sama. Body-nya terasa lebih kokoh dan lebih padat. Hal ini membuat perangkat ini terasa lebih premium ketimbang para pesaingnya.
Lanjut berbicara mengenai desain, saya melihat ada beberapa hal yang saya sukai dan juga kurang saya sukai. Saya akan mulai dari bagian apa saja yang saya sukai.
Yang pertama adalah penempatan jack audio 3,5mm yang berada di bagian bawah, di tempat yang sama dengan port pengisian daya. Selain itu, mereka juga menggunakan USB Type-C untuk pengisian daya.
Penempatan tombol daya dan tombol volume Rockr ada di bagian yang sama dengan perangkat Samsung lainnya, yakni di bagian kanan perangkat. Sedangkan untuk slot kartu SIM dan microSD ada di bagian kiri perangkat.
Beralih ke bagian belakang, terdapat sebuah pemindai sidik jari yang terletak sangat strategis. Berada di tengah agak ke atas, pemindai sidik jari ini mudah ditemukan. Tapi, yang paling saya sukai adalah desain pemindai sidik jari yang rata dengan body-nya.
Begitu juga dengan penempatan kamera di bagian kiri atas perangkat yang rata dengan body. Bagi saya, hal ini merupakan sebuah kabar baik karena saat diletakkan di atas meja, Galaxy M20 terlihat rata.
Tapi, ada satu bagian yang kurang saya sukai. Ada sebuah jarak antara layar dan body yang membuat kurang nyaman saat dipegang. Tapi, hal ini dapat diakali dengan memasangkan pelindung smartphone yang banyak dijual di pasaran.
Pengalaman multimedia yang mengesankan
Dirancang khusus untuk kaum milenial, sudah sepantasnya Galaxy M20 mampu menghadirkan pengalaman multimedia yang baik. Saya akan mulai membahas dari teknologi layar yang dibenamkan oleh Samsung.
Perusahaan asal Korea Selatan tersebut menggunakan teknologi layar eksklusif mereka, yakni PLS TFT di perangkat ini. Harus saya akui, layar dari M20 ini lebih terang dan jelas jika dibandingkan dengan layar IPS.
Dengan kepadatan layar hingga 409 ppi, gambar yang dihasilkan cukup detail. Menonton film di Netflix pun cukup menyenangkan. Detail dari beberapa film yang saya tonton, seperti helai rambut, dedaunan, dan lainnya cukup terlihat jelas.
Sayang, meski telah memiliki resolusi HD+ 1080x2340 pixel, perangkat ini tidak mendukung HDR.
Suara yang dihasilkan juga cukup memanjakan telinga saya. Alunan bass dari musik Jazz terasa cukup detail. Selain itu, pada saat saya mendengarkan musik rock di volume tertinggi, suara sember tidak terlalu terasa.
Namun, apalah arti smartphone multimedia kalau tidak bisa bertahan lama. Nah, untungnya, Galaxy M20 ini memiliki kapasitas baterai yang sangat besar, yakni 5000mAh. Samsung mengklaim bahwa M20 dapat bertahan digunakan untuk telepon 28 jam non-stop, menonton video 17 jam non-stop, serta mendengarkan musik 100 jam non-stop.
Saya pun penasaran dengan klaim ini. M20 pun saya uji dengan menggunakan PCMark Battery Test. Setelah melakukan test selama tiga kali, rata-rata penggunaan baterai dari 100 persen ke 18 persen mencapai 10 jam 23 menit. Jika Anda penasaran bagaimana kami menguji perangkat, bisa klik di sini.
Sedangkan saat saya mencoba memainkan gim selama satu jam, ternyata penurunannya cukup signifikan. Penurunan baterai per jam saat kami uji adalah sekitar 14 persen. Angka ini cukup boros mengingat kapasitas baterai dari perangkat ini cukup besar.
Nah berbicara mengenai baterai, pastinya Anda bertanya-tanya seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya perangkat ini. Jangan khawatir, karena Samsung menyematkan teknologi fast charging pada seri ini.
Selama pengujian, kami menemukan bahwa untuk mengisi baterai dari 10 persen ke 100 persen, perangkat ini membutuhkan waktu hingga 3 jam 46 menit.