Generasi Z mereview Vivo V7 Plus
Saya lahir tahun 1995 yang menurut Randstad Canada masuk ke dalam generasi Z.
Vivo V7 Plus punya kesan tersendiri dalam ingatan saya. Saya turut menghadiri peluncurannya yang cetar membahana di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, dan disiarkan sembilan stasiun televisi nasional, 28 September lalu. Peluncuran Vivo V7 Plus lain daripada yang lain. Saya melihat, influencer Vivo V7 Plus sudah seperti pasukan militan.
Selain Agnez Mo yang tampil di televisi, saya melihat Young Lex pun hadir dalam acara tersebut. Terus terang, hal ini membuat saya pensaran untuk mencoba Vivo V7 Plus. Inikah smartphone impian bagi para pecinta selfie seperti saya dan teman-teman seumuran saya? Saya lahir tahun 1995 yang menurut Randstad Canada masuk ke dalam generasi Z.
Desain
Saya merasa nyaman menggenggam dan menggunakan smartphone ini seharian, walaupun tentu, tak ada yang mengalahkan genggaman tangan pacar saya.
Saya lebih menyukai Vivo V7 Plus daripada ASUS Zenfone 4 Max yang pernah saya gunakan sebelumnya. Zenfone 4 Max terasa lebih berat dan licin.
Selain itu, saya suka pada corak garis berwarna silver pada bodi Vivo V7 Plus. Menurut saya, desainnya elegan. Saya jadi bisa menerima fakta bahwa layarnya tegolong besar, 5,99 inci. Vivo menyediakan dua warna saja untuk ponsel terbaru ini, yakni Champagne Gold dan Matte Black.
Pada bagian depan smartphone, kamu akan menemukan bezel tipis yang dilengkapi kamera depan dan softlight LED. Di bagian belakang, kamu akan menemukan LED flash, kamera, dan pemindai sidik jari.
Vivo menempatkan pemindai sidik jari di bagian belakang bodi, dan saya menyukainya.Saya. Sebab, saya sering merasa kesulitan saat membuka layar dengan pemindai sidik jari di bawah layar. Bahkan, sering kali saya juga tidak sengaja malah membuka layar, saat saya hanya ingin menggenggamnya saja.
Kinerja
Berbekal RAM 4GB dan penyimpanan 64GB, saya bisa mengunduh berbagai gim dan memainkan gim dengan kualitas tinggi. Selama menggunakannya, saya mengunduh gim Mobile Legends: Bang Bang, Asphalt 8, The Sims FreePlay, dan DeadTrigger 2. Semua gim yang saya mainkan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan menampilkan grafik yang bagus, khususnya Mobile Legends: Bang Bang.
Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan kinerja Vivo V7 Plus. Jika dilihat secara teknis, chipset Vivo V7 Plus, yakni Snapdragon 450, sedikit lebih rendah di bawah chipset Xiaomi Mi A1 dan ZenFone 4 Selfie Pro yang menggunakan Snapdragon 625.
Baterai
Dengan baterai sebesar 3.225 mAh, Vivo V7 Plus bisa bertahan cukup lama dengan penggunaan intensif. Proses mengisi daya baterainya juga berlangsung cepat.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan PC Mark for Android, baterai Vivo V7 Plus mampu bertahan 12 jam 39 menit. Angka ini sangat memuaskan saya.
Saya bisa menggunakan Vivo V7 Plus dari pagi hingga sore, termasuk untuk bermain gim, foto, menelepon, mengirim pesan, dan membuka media sosial.