Kamera Vivo V15: Bikin ketagihan motret
Vivo sangat membanggakan kamera Vivo V15. Saya berkesempatan menjajalnya langsung untuk memotret peluncuran ponsel ini.
Beberapa merek ponsel terkenal memang puanya kualitas kamera yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Tak sedikit vendor yang menjadikan kamera sebagai unique selling point dari ponselnya, termasuk Vivo.
Perusahaan asal Cina ini terkenal suka menyematkan berbagai inovasi di sektor kamera, salah satunya pop up kamera. Konsep ini sendiri pertama kali hadir di perangkat Vivo Nex, yang sayangnya tidak masuk Indonesia. Vivo Indonesia justru menghadirkan konsep pop up kamera ini pada perangkat Vivo V15.
Kebetulan, saya berkesempatan untuk menjajal kamera Vivo V15 secara langsung. Apalagi kamera ini saya gunakan untuk merekam momen-momen peluncuran Vivo V15 di Indonesia.
Untuk diketahui, Vivo V15 dibekali dengan konfigurasi tiga belakang dengan sensor 12 MP (f/1.78), 8 MP (f/2.2) dan 5 MP (f/2.4). Di bagian depan ada kamera pop up dengan sensor 32 MP (f/2.0).
Ada banyak mode yang bisa dijajal di Vivo V15. Setidaknya, ponsel satu ini hadir dengan mode Pro, Panorama, AI Beauty, Auto, dan AR Sticker. Nah, di mode Auto dan AI Beauty, saya bisa mengaturnya untuk menjadi mode bokeh atau super wide angle. Tak hanya itu, ada juga filter yang bisa direkomendasikan AI untuk memoles scene agar tampil lebih ciamik.
Kontras bagus, Warna menawan
Kala mendapatkan asupan cahaya alami dari matahari, performa kamera belakang Vivo V15 patut diapresiasi. Di luar ruangan, hasilnya memuaskan. Detail gambar tampil dengan baik namun dengan catatan harus berada dalam kapasitas zoom tertentu.
Bicara soal reproduksi warna, saya sangat terkesan dengan kamera belakang Vivo V15. Kameranya mampu mereproduksi warna dengan sangat baik, tampil cerah namun tetap alami. Intinya, mata saya dibuat nyaman dengan hasil foto Vivo V15 saat berada di luar ruangan dengan kondisi cahaya yang mencukupi.
Oh iya, tiga kamera di Vivo V15 bukan sekadar pajangan. Salah satu kameranya ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan wide angle. Mumpung sedang berada di Purwakarta, saya pun menjajal kualitas fitur wide angle nya.
Benar saja, sudut yang diberikan Vivo pada mode wide angle memang benar-benar lebar. Saya dapat menangkap banyak detail di mode ini. Kontras dan reproduksi warna masih sama ciamiknya ketika saya menggunakan mode biasa. Tetapi ketika diperhatikan lagi, sudut-sudut foto tampak sedikit blur. Dalam beberapa foto yang saya ambil dengan mode wide angle ternyata mengalami hal yang sama. Untungnya, blur hanya terjadi dalam porsi yang sangat kecil. Kalau dilihat sekilas, tidak akan kentara.
Kameranya juga terbilang handal untuk memotret di dalam ruangan. Baik mode biasa atau blur, hasilnya tidak kalah menarik bila dibandingkan dengan foto luar ruangan. Saya cukup puas ketika mendapati detailnya masih diakomodir dengan baik.
Oh iya, kamera Vivo V15 ini juga dibekali dengan AI. Bukan hanya beauty saja, tetapi juga AI Scene Recognition. Ketika saya mengarahkan ke sebuah obyek, sistem kamera Vivo V15 dapat mendeteksi obyek tersebut dan memberikan pengaturan yang paling tepat. Karena itulah, foto-foto yang saya ambil tampak tampil dengan performa terbaiknya.
Sebenarnya ada dua efek yang dapat diaktifkan di kamera selain wide angle, yakni bokeh. Ini pun berasal dari penerapan tiga kamera belakangnya. Vivo menyiapkan kamera 5 MP untuk menangkap kedalaman gambar.
Bokehnya rapi dan “menyenangkan”. Bagaimana tidak, blur yang dihasilkan terbilang rapi untuk sebuah smartphone. Kendati digunakan di dalam ruangan, tidak mengurangi kualitas bokeh dari kameranya. Selain rapi, efek blur yang dihasilkan sangat “menyenangkan”, dalam artian tidak berlebihan dan mampu menyunggingkan senyum puas di bibir saya.
Selfienya juara
Vivo menyematkan kamera popup 32 MP untuk menangani kebutuhan selfie. Hasilnya pun bisa dibuat sesuai keinginan dengan mode AI Beauty. Di mode itu, saya dapat mengatur banyak aspek, mulai dari tonal kulit, tekstur wajah hingga bentuk mulut saya. Semuanya diberikan level 0-100.
Di pengaturan default-nya saja, hasil selfie yang saya buat dengan kamera popup Vivo V15 menampilkan gambar yang sangat baik. Dengan mode AI Beauty, memang ada beberapa detail yang “dihaluskan” agar selfie makin cetar. Sejumlah titik hitam dan pori-pori dihaluskan agar wajah saya terlihat lebih mulus. Tetapi hal ini tidak berpengaruh warna latar belakang.
Kamera Vivo V15 dapat dengan cerdas mengubah langsung wajah saya. Kalau Anda tertarik, saran saya, temukan pengaturan terbaik pada mode AI Beauty. Jangan tergoda untuk menaikkan semua parameter. Hasilnya justru terlihat aneh. Saya sendiri cukup puas dengan pengaturan default-nya. Karena pada dasarnya, saya sudah ganteng..he..he..he.
Detail selfie akan semakin kentara ketika saya menggunakan mode auto. Hasilnya jelas tidak se-secantik pada mode AI Beauty. Beberapa spot hitam terdeteksi, dan pori-pori kulit bisa dilihat tanpa zoom. Itu karena saking detailnya kamera depan Vivo V15.
Saat mencoba kamera depan di malam hari, saya pun terkejut. Meski di sekitar saya tidak banyak sumber cahaya seperti siang hari, hasilnya tetap memuaskan. Detailnya memang sedikit berkurang, namun tetap menampilkan gambar yang baik. Saya mengandalkan pencahayaan dari layar untuk mengakomodir kekurangan cahaya dari sekitar. Di sini saya benar-benar merasakan manfaat mode AI Beauty secara penuh. Mode ini pun bisa digunakan untuk mempercantik selfie meski dalam kondisi minim cahaya.
Malam hari masih oke
Saatnya menjajal kamera Vivo V15 di malam hari. Venue di Taman Air Sri Baduga menjadi incaran saya. Apalagi di sana ada panggung perhelatan Grand Launching Vivo V15.
Saya mendapati ada beberapa noise ketika memotret menggunakan kamera Vivo V15. Namun dalam kondisi gelap dengan satu sumber cahaya, hasilnya masih bisa ditolerir. Noise tersebut makin meningkat kala saya memotret kembang api, tentunya dengan mode auto dengan sedikit menurunkan kecerahan gambar. Pendaran cahaya kembang api tampak menyebar dan menghasilkan noise di sekelilingnya.
Namun di beberapa kesempatan, hasil foto bisa tampil dengan baik, seperti ketika saya memotret gapura menuju ruangan konferensi pers. Hasilnya cukup detail, karena warna biru dari gapura itu cukup lembut untuk diterjemahkan oleh kamera Vivo V15.
Pun juga dengan kondisi panggung sebelum acara dimulai. Detailnya berkurang, tetapi masih enak dipandang mata. Noise hanya terlihat di beberapa bagian gelap di layar. Menurut saya kehadiran noise itu sendiri masih dapat diterima. Masih belum terlampau parah.
Seperti yang saya tuliskan di atas, selfie-nya juga dapat dilakukan dengan baik. Detail masih terlihat tajam dan dapat diterima dengan baik. Wajar saja. Paalnya tidak banyak kamera ponsel direntang harga 4 jutaan seperti Vivo yang sanggup mengakomodir gambar low light dengan maksimal.
Kesimpulan
Bagi saya, kamera Vivo V15 menghadirkan pengalaman baru ketika menggunakannya. Jujur saja, saya sampai ketagihan memotret menggunakan kamera Vivo V15. Toh nyatanya, bukan hanya selfie yang menjadi jawara, kamera belakangnya pun patut diandalkan.
Foto low light menampilkan gambar dengan sejumlah noise, tetapi masih cukup mumpuni untuk diunggah ke media sosial. Yang jelas, ketika memotret di malam hari, kontrasnya berkurang demikian juga dengan warna yang dihasilkan.