sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id wd
Kamis, 07 Nov 2019 18:52 WIB

Kupas tuntas performa kamera Redmi Note 8

Konfigurasi keempat kamera belakang Redmi Note 8 adalah lensa lebar 48 MP, lensa ultra lebar 8 MP, lensa makro beresolusi 2 MP, dan satu lagi kamera untuk efek bokeh atau depth sensor.

Kupas tuntas performa kamera Redmi Note 8

Redmi Note 8 hadir sebagai varian Redmi Note 8 Pro yang baru diluncurkan Xiaomi. Sebenarnya, smartphone ini sudah cukup banyak kita ulas di tek.id maupun kanal Youtube tek.id. Kendati begitu, kali ini saya akan mengupas tuntas seputar kamera Redmi Note 8 ini.

Ponsel ini sendiri berbekal empat kamera belakang dan satu kamera depan. Konfigurasi keempat kamera belakang tersebut adalah lensa lebar 48 MP, lensa ultra lebar 8 MP, lensa makro beresolusi 2 MP, dan satu lagi kamera untuk efek bokeh atau depth sensor.

Prosesor pendukung kamera

Sebelum memulai lebih jauh, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai prosesor yang mentenagai ponsel besutan Xiaomi tersebut, yakni Qualcomm Snapdragon 665. Porsi pembahasan chipset ini perlu, karena kemampuan kamera Redmi Note 8 dipengaruhi olehnya.

Di dalam chipset ini ada bagian yang disebut Image Signal Processor (ISP) yang berguna untuk memproses gambar tangkapan kamera. Tugas ISP ini memproses gambar agar warna foto menjadi bagus, tajam, dan keseimbangan exposure, white balance dan parameter lainnya terjaga.

Di Snapdragon 665, Qualcomm membenamkan dua ISP seri Spectra 165 yang bisa mendukung hingga 3 kamera sekaligus, dan bahkan menawarkan kemampuan optical zoom hingga 5x.

Pada Redmi Note 8 ini, Xiaomi mengoptimalkan Spectra 165 hanya untuk satu kamera.Tentu demi memnuhi resolusi kamera mereka yang sebesar 48MP. Selain itu, ISP buatan Qualcomm ini punya banyak keunggulan. Di ISP Spectra 165 ini misalnya, terdapat fitur unggulan seperti Clear Sight, Hybrid Autofocus, Optical Zoom, dan Zero Shutter Lag. Adapun untuk kebutuhan video, Spectra 165 sudah bisa merekam video hingga 4K di 30FPS, dan slow motion 1080p di 120fps dan 240fps pada resolusi 720p.

Selain ISP, yang juga berpengaruh terhadap kualitas foto adalah kecerdasan buatan (AI). Kebetulan, Qualcomm sudah melengkapi Snapdragon 665 dengan AI Engine generasi ketiga. AI di sini berperan untuk mengenali objek, mengoptimalkan mode portrait dan juga memperbaiki kualitas low light pada fitur night mode. Selain itu, mesin kecerdasan buatan juga bisa untuk mengenali kondisi lingkungan sekitar.

Komponen lain yang cukup penting adalah Digital Signal Processor (DSP) dengan seri 686. Biasanya DSP ini berguna untuk meproses perekaman video. Selain itu, ada Hexagon Vector Extensions (HVX), gunanya agar proses kerja DSP tidak terlalu membebani chipset. Mungkin cukup disitu penjelasan teknisnya, kita langsung saja menguji kamera racikan Xiaomi di Redmi Note 8 ini.

Opsi resolusi 48 MP

Sebenarnya saat menggunakan kamera beresolusi besar, seperti kamera 48MP pada Redmi Note 8 ini, ada kerugiannya. Mengingat ukuran sensor ini hanya 1/2 inci, maka setiap piksel (atau photosite) pada sensor tersebut akan menjadi sangat kecil, yakni 0,8 mikrometer. Ujung-ujungnya, kamera menangkap cahaya yang lebih sedikit.

Oleh karena itu Redmi Note 8 menggunakan teknologi pixel binning agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam setiap piksel kameranya. Proses teknologi ini menggabungkan beberapa piksel menjadi satu. Dalam kasus kamera Redmi Note 8, pixel binning menggabungkan 4 piksel menjadi 1 piksel. Dengan demikian, resolusi ‘asli’ 48 MP akan menjadi 12 MP agar memungkinkan cahaya lebih banyak masuk lantaran setiap pikselnya menjadi berukuran lebih besar.

Nah, jadi saya sarankan jika kamu ingin menggunakan resolusi tinggi 48 MP maka gunakanlah hanya pada kondisi cahaya yang terang seperti ketika siang hari. Ini demi menghindari gangguan noise yang berujung pada detail yang kurang tajam pada hasil foto. Untuk menggunakan mode resolusi 48 MP, cukup tekan ikon bertuliskan ‘48M’ di pilihan menu dekat tombol shutter.

Foto 48 MP

Hasil foto 12 MP

Warna yang dihasilkan dari kamera Redmi Note 8 cukup cerah, tetapi saya merasa warna merah agak terlalu pekat hingga. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh saturasi pada warna primer di sensor gambar terlalu agresif. Mengesampingkan saturasi warna merah yang terlalu pekat, saya menyukai performa White Balance pada Redmi Note 8 lantaran andal dalam hampir segala kondisi pencahayaan.

Secara keseluruhan, hasil warna bagus

Ketika saya memotret objek yang sama pada malam hari dengan menggunakan resolusi masing-masing 12 MP dan 48 MP, tampaknya metode teknologi pixel binning memang berfungsi dengan baik untuk menangkap lebih banyak cahaya. Ini terbukti karena hasil foto beresolusi 12 MP membutuhkan ISO 1000, sedangkan hasil foto 48 MP membutuhkan ISO yang lebih tinggi, yaitu 1250. Menaikkan ISO memang membuat gambar lebih terang, konsekuensinya adalah lebih banyak gangguan noise ketimbang menggunakan resolusi 12 MP.

Foto 12 MP

Foto 48 MP

Berbicara seputar ISO atau kepekaan sensor terhadap cahaya, saya sempat menguji seberapa unggul Redmi Note 8 menanggulangi ISO tinggi. Dengan cara memotret cahaya minim seperti sore menjelang malam hari, ponsel ini mulai menampakkan gangguan noise pada ISO 400. Noise bertambah pada ISO 800. Akan tetapi tingkat ketajaman gambar masih terlihat meski tidak istimewa. Noise sudah sangat menganggu dan detail sangat menurun di ISO 1600.

ISO 400

ISO 800

ISO 1600

Performa siang dan malam

Kamera belakang utama Redmi Note 8 cukup piawai menangani subjek lampu-lampu kecil di malam hari. Hal ini dibuktikan oleh cahaya masing-masing lampu yang dapat diatasi dengan baik tanpa berpendar terlalu ekstrem.Foto lampu-lampu kecil

Foto perahu malam

Pada siang hari, kecepatan auto focus (AF) Redmi Note 8 bisa dikatakan baik untuk ukuran ponsel kelas menengah. Namun sayangnya saya mengalami kendala ketika memotret pada malam hari atau kondisi cahaya remang lainnya. Pada kondisi pencahayaan tersebut, performa AF agak lama dalam menentukan titik fokus, meski saya sudah menekan posisi AF pada subjek ingin saya foto.

Hanya saja, saya menyukai performa kamera Redmi Note 8 ketika memotret subjek yang membelakangi cahaya matahari. Meski mode High Dynamic Range (HDR) dalam keadaan non-aktif, warna subjek tetap terlihat tanpa gangguan atau berbayang.

Setelah mengaktifkan mode HDR, warna subjek yang membelakangi cahaya matahari terlihat lebih cerah dan hampir seperti tidak membelakangi cahaya. Bayangan yang tadinya ada di balik dedaunan pada pohon kini menjadi lebih jelas, warna hijaunya menjadi lebih terang.

HDR tidak aktif

HDR aktif

Meski ponsel Redmi Note 8 ini masih baru di tangan saya, tetapi saya telah memasukkan berbagai aplikasi agar dapat mengetahui respons kamera ketika mengambil foto dalam mode burst. Hasilnya adalah masing-masing foto diambil dengan tempo yang cepat. Catatannya memang ada sedikit gangguan shutter lag. Tetapi untungnya tidak terlalu menganggu. Shutter lag adalah gangguan jeda antara pertama kali menekan tombol shutter sampai foto diambil.

Sebelummnya saya sudah mengatakan bahwa ponsel ini terintegrasi dengan lensa makro untuk memotret subjek berjarak dekat seperti bunga, makanan, serangga, dan sebagainya. Performa AF pada mode ini tidak cepat tanggap menentukan titik fokus. Titik fokus makin susah saya tentukan ketika bunga bergerak tertiup angin. Hasilnya juga tidak terlalu tajam, kemungkinan karena hanya beresolusi 2 MP.

Foto makro

Salah satu mode untuk meningkatkan kreativitas perekaman video adalah Time Lapse. Kamu dapat memilih interval waktu mode ini dari 0,3 detik hingga 60 detik. Pilihan bermacam-macam interval ini sangat berguna saat merekam berbagai skenario. Tidak ketinggalan pula saya menjajal mode video slow-motion. Terdapat dua kecepatan video, yakni 120 fps dan 240 fps. Gerakan hasil video slow-motion cukup mulus dan saya tidak melihat ada penurunan frame rate.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Time-lapse test . #timelapse #dufan #smartphone #sunny #sundayfunday #ride #amusementpark

A post shared by Erlan (@erlanhayes) on

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Slow-motion 240 fps test . #slowmotion #amusementpark #dufan #sunnyday #fun

A post shared by Erlan (@erlanhayes) on

Video

Kini saatnya saya membicarakan kualitas stabilisasi kamera Redmi Note 8. Smartphone ini sendiri bisa merekam hingga resolusi 4K pada 30 fps. Pada pilihan konfigurasi tersebut, saya tidak bisa merekam dengan stabili, apalagi saat saya ajak berjalan dan berlari. Oleh karenanya, saya sarankan untuk menggunakan gimbal jika ingin merekam menggunakan video 4K.

Hal yang sama juga terjadi ketika saya mengubah konfigurasi perekaman video Full HD pada 60 fps. Video FullHD menjadi tidak stabil baik ketika berjalan atau berlari. Tampaknya fitur EIS atau Electronic Image Stabilization pada perekaman Full HD 60 fps tidak terlalu berperan. Meski begitu, lebih baik daripada getaran yang terjadi pada hasil perekaman video 4K.

Pengaturan terbaik ada pada resolusi FullHD 30 fps. Getaran tangan saat saya merekam sambil berjalan dan berlari berkurang dengan cukup baik.

Bicara soal hasil rekamannya, baik pada resolusi 4K, FullHD 60fps, FullHD 30 fps, menampilkan warna cerah. Detail pada subjek cukup tajam dengan penataan exposure yang bagus di semua tempatnya.

Kesimpulan

Keunggulan kamera Redmi Note 8 adalah mampu memotret dalam resolusi tinggi 48 MP. Tetapi saya sarankan untuk menggunakan mode tersebut dalam kondisi cahaya terang. Metode pixel binning cukup manjur ketika memotret dalam seluruh kondisi cahaya. Sebagai informasi, resolusi tinggi akan sangat membantu ketika kamu ingin mencetak foto berukuran sangat besar. Perlu diketahui, Redmi Note 8 yang saya gunakan adalah varian RAM 6 GB dan ROM 128 GB. Xiaomi menghargainya di angka Rp2.899.000.

 
Kamera Redmi Note 8
Bagus ...
  • Warna cerah
  • HDR bagus
  • White balance akurat
Kurang ...
  • AF kurang tanggap
  • Stabilisasi video hanya pada frame rate 30 fps
  • Terkadang saturasi warna terlalu tinggi
Share
×
tekid
back to top