sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id wd
Selasa, 24 Okt 2017 17:20 WIB

Menguji Samsung Galaxy Tab S3, mampukah tablet gantikan laptop?

Saya menggunakan Samsung Galaxy Tab S3 selama dua minggu. Banyak hal yang dilakukan tablet ini.

Desain & UI

Samsung Galaxy Tab S3 mirip dengan Samsung Galaxy Tab S2. Hanya saja, Tab S3 terlihat kurang mewah akibat pilihan warna yang kurang tepat. Berbeda dengan Tab S2 yang punya warna grey dan putih mutiara. Sosok Tab S2 punya tongkrongan yang lebih catchy dengan lis metal mengkilat. Efek glossy dari kaca belakang Tab S3 pun kurang kinclong.

Sementara itu, ukuran layar 9,7 inci yang digunakan Samsung di Tab S3 saya nilai cukup lega. Hal yang perlu saya tekankan adalah teknologi layar AMOLED di Tab S3. Resolusi 1536x2048 piksel di layar AMOLED tampil sungguh tajam. Hitamnya benar-benar hitam. Warna pun mampu diolahnya dengan baik. Mau secanggih apa pun S-Pen, tak ada gunanya tanpa teknologi layar yang baik.

User Interface (UI) Tab S3 sendiri masih sama dengan tampilan UI produk Samsung yang lain. Bila Anda pengguna Samsung sebelumnya, Anda akan cepat beradaptasi. Hanya saja, kali ini Samsung mempersembahkan banyak tools menggambar dan mewarnai. Selain jadi teman pendamping di saat bekerja, rasa-rasanya tablet ini juga bisa dipakai anak Anda untuk media mewarnai yang menyenangkan.

Gim & Multimedia

Di bagian ini, saya ingin merangkum pengalaman saya bermain gim bersama Tab S3. Sengaja saya gabungkan dengan pembahasan multimedia karena Tab S3 punya empat speaker aktif yang ciamik.

Gim paling berat yang kami jalankan di Tab S3 adalah Implosion. Tidak ada kendala bagi Tab S3 menjalankan gim petualangan dengan karakter utama robot ini. Tidak hanya itu, dua gim berat lainnya saya suntikkan ke Tab S3, seperti Godfire dan Asphalt 8.

Layar yang lebih lega dengan resolusi tajam membuat pengalaman bermain gim di tablet mendekati pengalaman bermain gim di PC. Tidak heran, teman saya yang senang bermain gim Mobile Legends yang tren belakangan ini mengatakan senang juga bermain gim MOBA di tablet.

Hal yang saya sukai adalah keberadaan tombol game launcher. Ini memudahkan saya mengambil screen shots, merekam permainan saya, dan mengatur agar gim tidak terganggu dengan notifikasi messenger yang masuk. Biasanya, saat asyik main, ada notifikasi WA yang menutupi bagian atas permainan. Itu sangat mengganggu dan sering mengalihkan konsentrasi kita bukan?

Suara yang keluar dari Tab S3 pun tidak sekadar kencang. Volume suara mampu keluar dengan lantang tanpa harus jadi pecah atau sember. Bisa dibilang, kualitas suara Tab S3 setingkat di atas perangat mobile lainnya yang hanya bertumpu pada satu atau dua speaker. Mau bermain gim, nonton film, maupun memutar klip musik di YouTube, semua terdengar empuk.

Kamera depan mungkin penting bagi sebuah tablet ada aplikasi semacam Skype yang siap kita gunakan. Jadi, kamera depan yang baik saya rasa perlu. Kamera depan Tab S3 kurang bagus dalam penilaian saya. Dalam ruangan berlimpah cahaya, hasil fotonya berkualitas buruk. Gambar tidak tajam dan berpasir.

Baterai

Baterai Samsung Galaxy Tab S3 berkapasitas 6.000 mAh. Saya mengharapkan performa baterai yang awet untuk menunjang pekerjaan. Penilaian peribadi saya terhadap keawetan baterai Tab S3 ini masuk kategori cukup.

Dibandingkan baterai laptop saya sehari-hari, nilainya setara. Tab S3 bisa memberikan saya 7-8 jam kekuatan baterai setiap harinya. Teknologi fast charging yang ada pada Tab S3 juga cukup membantu. Bila saya buru-buru, saya tidak khawatir bekerja dengan Tab S3, walau baru mengisi ulang selama setengah jam. Isi ulangnya memang cepat. Dari 0 sampai 100% hanya butuh 2,5 jam saja.

Kesimpulan

Anda bisa membawa pulang Samsung Galaxy Tab S3 dengan harga Rp9.799.000. Di segmen tablet, Tab S3 sejajar dengan iPad Pro 9,7 inch. S-Pen jadi “jimat” ampuh Tab S3. Tanpa perangkat penting itu, Tab S3 hanya tablet biasa saja.

Hanya saja, Tab S3 belum mampu membuat saya melupakan laptop. Pengalaman komputasi yang paling nyaman dan saya percayai masih ada dalam sebuah notebook. Tab S3 sekadar “selir” ketika saya ingin bekerja santai, dalam perjalanan menumpang mobil, atau ketika ingin menangkap sebuah sketsa sebelum khawatir imajinasi saya menguap entah ke mana.

Dan seperti kata Jobs, tablet memang tidak dirancang untuk menggantikan laptop. Ia perangkat ketiga di antara smartphone dan laptop. Ingat itu!

Share
×
tekid
back to top