D-Link 8100LH, lensa pengawas bersudut lebar
IP camera atau kamera IP D-Link 8100LH memiliki sudut pandang lebar hingga 180 derajat. Ini adalah salah satu fitur utama yang dimilikinya. Simak terus untuk mencari tahu.
DCS-8100LH merupakan kamera IP terbaru dari D-Link yang dapat digunakan untuk memantau ruang tamu atau ruangan lainnya di dalam rumah. Spesifikasi yang ditawarkan adalah resolusi HD 720p, lensa bersudut pandang lebar 180 derajat, night vision untuk pemantauan malam hari, dan lain-lain. Berikut adalah pengalaman saya ketika menguji kamera IP tersebut.
Desain
Pertama kali mengeluarkannya dari dalam kemasan, saya mengira 8100LH hanyalah sebuah lensa tanpa kaki penyangga. Ini membuat saya harus memasangkan kaki sendiri, yang sudah tersedia di dalam kemasan. Ternyata perkiraan saya keliru. Kamera IP ini hadir dengan desain lipat yang menyediakan sudut hingga lebih dari 90 derajat.
Engsel yang digunakan antara kaki penyangga dan unit kamera terbilang kokoh. 8100LH tidak goyang ketika saya menggeser-gesernya. Memang, penggunaan kamera IP secara umum tidak untuk digeser-geser. Penerapan engsel yang kokoh memudahkan Anda ketika ingin meletakkan kamera di atas lemari atau properti lain. Tentunya Anda telah mengatur sudut kemiringan yang diinginkan terlebih dahulu. Jika engsel tidak kokoh, kemungkinan sudut kemiringan tersenggol saat pemasangan atau faktor lainnya.
Meski engsel kokoh, saya merasa saat mengatur kemiringan sudutnya tidak keras. Dasar kaki peyangga berbentuk lingkaran untuk menyesuaikan lensa ketika dilipat. Anda dapat memutar kaki penyangga untuk tampilan pengawasan secara optimal.
Dari segi teknis, Anda dapat memutar dasar kaki hingga 360 derajat. Tetapi karena ketika beroperasi kamera memerlukan sumber daya yang harus dihubungkan ke bagian belakangnya, jadi Anda tidak dapat memutarnya hingga 360 derajat. Menurut saya ini adalah bukan keterbatasan.
Berbicara soal sumber daya, D-Link 8100LH dilengkapi dengan adaptor yang hadir bersama paket penjualan. Port antarmuka yang digunakan adalah micro USB. Artinya, Anda juga dapat menggunakan adaptor charger smartphone dengan ujung kabel micro USB. Ujung port kabel daya milik 8100LH sengaja dibuat bersudut 90 derajat agar kamera dapat benar-benar dirapatkan dengan dasar kakinya. Di bagian depan dasar kaki ada bagian yang memanjang yang berfungsi penyeimbang ketika kemiringan kamera diatur lebih dari 90 derajat. 8100LH menyediakan slot microSD yang mendukung hingga 128 GB untuk menyimpan video dan foto.
Fitur & Pengoperasian
Seperti yang telah saya katakan tadi, kamera IP D-Link DCS-8100LH memiliki lensa sudur lebar hingga 180 derajat. Jika disetarakan dengan kamera full-frame, lensa 8100LH memiliki focal length 8 mm. Karena memiliki sudut pandang lebar, Anda hanya perlu meletakkan kamera IP ini di pojok ruangan untuk memantau seluruh ruangan.
Anda dapat memantau hal yang ‘dilihat’ oleh D-Link DCS-8100LH via perangkat mobile yang mendukung. Dalam pengujian ini, saya menggunakan smartphone berbasis sistem operasi Android. Sebelum menghubungkan smartphone ke kamera IP 8100LH, Anda harus mengunduh aplikasi mydlink yang tersedia secara gratis di platform Android dan iOS.
Alur kerja penghubungan dari ponsel ke kamera IP sebenarnya mudah. Pada aplikasi, Anda akan ditanya ingin menghubungkan smartphone ke model kamera IP D-Link. Demi mempermudah penentuan model, Anda dapat memindai barcode yang ada di buku manual 8100LH atau yang ada di bagian belakang kamera IP itu sendiri. Tetapi pengalaman saya tidak selancar prosedur yang sesuai. Pasalnya saya beberapa kali mengalami ganguan koneksi setelah melakukan pemindaian barcode. Kabar baiknya, setelah kamera terhubung ke smartphone, hubungan antara kamera dengan Wifi atau smartphone terbilang stabil.
Setelah smartphone terhubung baik secara lokal maupun cloud, fitur yang dapat Anda nikmati menggunakan 8100LH adalah audio dua arah. Artinya, Anda dapat mendengar suara sekitar ruangan yang dipantau dan sebaliknya, Anda juga dapat mengirim suara yang nantinya akan terdengar di speaker terintegrasi milik 8100LH.
Jika ingin mendengar suara sekitar ruangan, geser pilihan pada gambar speaker dan pilih ikon speaker yang tidak ada tanda silangnya. Sebaliknya, jika ingin mengirim suara audio, geser ke icon mikrofon dan tekan. Ketika aplikasi menginformasikan siap untuk mengirim suara, Anda dapat berbicara via smartphone; setelah itu, suara Anda akan terkirim secara real-time.
Saya mendengar ada jeda ketika saya berbicara hingga kamera mengeluarkan suara saya. Lama jeda antar perangkat sangat tergantung dengan stabilitas koneksi jaringan internet. Jika koneksi bagus, jeda suara hanya memerlukan waktu satu detik. Suara yang dihasilkan dari 8100LH pun terdengar jelas. Selain itu, seluruh suara sekitar juga dapat didengar dengan jelas di smartphone.
Performa
Meski tidak memasukkan microSD ke dalam kamera IP ini, Anda tetap dapat merekamnya ke memori smartphone dan cloud. D-Link memiliki layanan penyimpanan cloud sendiri untuk menyimpan ketika kamera IP 8100LH mendeteksi ada gerakan atau suara yang mencurigakan. Untuk versi gratis, layanan cloud tersebut menawarkan penyimpanan selama 24 jam. Ketika lebih dari 24 jam, video terhapus dari cloud.
Soal pendeteksian gerakan, Anda dapat mengatur bagian frame yang ingin dideteksi oleh kamera. Selain itu, Anda juga dapat mengatur kepekaan kamera IP mendeteksi gerakan. Jika kamera IP mendeteksi gerakan atau suara, aplikasi langsung memberi tahu via notifikasi di smartphone, dan Anda langsung dapat melihat kejadian langsung.
Aplikasi mydlink memiliki antarmuka yang sederhana dan intuitif, sehingga saya tidak memerlukan waktu lama untuk mempelajari fitur dan fungsi utama 8100LH. Sayangnya, aplikasi ini kurang reponsif. Ini dibuktikan setiap kali saya mengatur dan menyimpan preferensi setingan. Pasalnya, aplikasi memerlukan waktu beberapa detik untuk menyimpan, meski saya hanya mengubah satu pengaturan.
Menurut saya resolusi 720p sudah cukup sebagai kamera pengawas rumahan. Resolusi ini menyebabkan tampilan video terlihat cukup detil. Meggunakan resolusi tersebut, saya melihat konten dalam video masih terlihat cukup baik meski diperbesar (zoom). Cara melakukan zoom juga seperti melihat video di smartphone pada umumnya. Jika koneksi video sedang tidak stabil, saya menurunkan kualitas resolusi menjadi 480p agar frame rate pada video tidak menurun.
Sebagai kamera pengawas, tentunya 8100LH dilengkapi pula dengan inframerah agar masih dapat mendeteksi ketika ruangan gelap total. Ada tiga macam akses pengaturan inframerah: Auto, On, dan Off. Dalam menu Auto, kamera akan secara otomatis mengaktifkan fungsi inframerah ketika kondisi ruangan gelap. Namun, kamera ini tidak terlalu sensitif dengan kondisi cahaya. Contoh, ketika inframerah sedang aktif, fungsi ini tidak akan mati meski saya menyalakan lampu ruangan. Oleh karena itu, saya lebih suka mematikan dan mengaktifkan inframerah secara manual.
Kesimpulan
Untuk di ruangan rumah, D-Link DCS-8100LH sudah cukup mumpuni sebagai alat pengawasan. Fitur kuncinya adalah lensa bersudut lebar, perekaman video beresolusi HD 720p, inframerah di malam hari, dan punya sensor gerak. Responsivitas di aplikasi mydlink perlu ditingkatkan. Pilihan warnanya yang putih membuat kamera IP ini mudah terlihat. Dengan segala fungsi dan fitur utamanya, D-Link membanderol DCS-8100LH dengan harga Rp1.499.000.